Fakta Konflik di Desa Wadas, Bermula Warga Tolak Pemerintah Bangun Tambang hingga 64 Orang Ditangkap

Di sosial media, tagar #WadasMelawan, #SaveWadas, #WadasTolakTambang kemudian viral dengan video-video yang menunjukkan lokasi di lapangan. 

Tribunnews.com/Dok LBH Yogyakarta
Ibu-ibu yang menolak tambang batu andesit di Desa Wadas, Purworejo saat berunjuk rasa. 

TRIBUNPALU.COM - Satu desa bernama Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sedang menjadi sorotan. 

Warga desa hingga DPR bahkan kementerian buka suara terkait konflik di Desa Wadas itu. 

Dilansir dari Tribunnews.com, konflik di sana dimulai ketika pemerintah berencana mengambil batu andesit yang ada di Desa Wadas untuk digunakan sebagai material pembangunan Waduk Bener. 

Baca juga: Ahli Sebut Kasus Wadas Adalah Korupsi Pasal yang Pelakunya Penegak Hukum, Ini Penjelasannya

Baca juga: KSP Moeldoko Sebut Akan Ada Evaluasi soal Keberadaan Ratusan Aparat di Desa Wadas, Purworejo

Setidaknya, ada 124 hektar lahan di sana yang rencananya akan menjadi tambang batu andesit.

Waduk Bener atau Bendungan Bener sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di Kecamatan Bener, Purworejo

Konstruksi bangunan ini sendiri sudah dimulai pada 2018 dan rencananya bakal selesai pada 2023. 

Sumber air Bendungan Bener berasal dari Sungai Bogowonto yang merupakan salah satu sungai terbesar di Jawa Tengah.

 

Pembiayaan proyek ini sendiri mencapai lebih dari Rp 2,06 triliun yang diambil dari dana APBN.

Waduk ini, juga rencananya akan  memiliki kapasitas sebesar 100.94 meter kubik dan untuk mengairi lahan seluas 15069 hektare, mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 meter kubik/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6,00 MW. 

Selain itu, bendungan ini juga akan memasok sebagian besar kebutuhan air di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Berikut sejumlah fakta terkait penolakan warga terhadap penambangan batu andesit:

1. Alasan Warga Menolak Tambang

Sejak adanya rencana pembangunan waduk dan penambangan batu andesit, warga sendiri terpecah antara penolak dan pendukung. 

Sejumlah warga yang menolak memiliki berbagai alasan termasuk masalah ekologi dan masalah ekonomi. 

Lahan yang digunakan dianggap merupakan lahan warga yang sudah digunakan secara turun temurun dan dijaga kelestariannya. 

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved