Kesal Tak Disambut Gubernur, Analis Politik Sebut Curhat Puan Maharani Tak Berbobot

Ketua DPR RI Puan Maharani kini menjadi sorotan usai curhat tak disambut gubernur saat kunjungan kerja.

handover
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menangis saat membacakan pernyataan sikap dan rekomendasi Rakernas IV PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, 2014 silam. 

PKS Sarankan Puan Bersikap Santai

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, juga turut menanggapi curhatan Puan Maharani.

Menurutnya, kepala daerah sebaiknya fokus pada tugas pokok dan fungsi melayani rakyat.

Mardani pun menilai bukan masalah besar jika kepala daerah tak menyambut elite partai.

"Tupoksi kepala daerah yang utama memang melayani rakyat, bukan elite."

"Jika tidak menyambut karena ada acara dengan rakyat, tidak masalah," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Lebih lanjut, Mardani menyarankan agar Puan bisa bersikap lebih santai menghadapi situasi tak hadirnya kepala daerah yang dimaksud.

Lantaran, hubungan pemerintah pusat dan daerah tak sekaku zaman dulu.

"Cool saja untuk Mbak Puan, karena memang era sekarang, hubungan pusat dengan daerah tidak sekaku dulu. Khususnya, zaman Orde Baru," jelasnya.

Meski begitu, Mardani juga menyinggung soal etika.

Ia berpendapat penyambutan pejabat pusat saat datang ke daerah berkaitan dengan etika.
Mardani mengatakan Puan termasuk pejabat negara karena statusnya sebagai Ketua DPR RI.

"Jadi, bagian dari etika jika Ketua DPR hadir disambut dan jadikan ajang menjelaskan kondisi daerah bersangkutan," tandasnya. (*)

(Sumber: Sripoku.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved