Demo Tambang di Parimo

Demo Ricuh di Parigi Moutong: 59 Pendemo Ditahan, Belasan Senjata Polisi Diperiksa Propam

Setidaknya ada 3 truk dan belasan sepeda motor turut diamankan di Polres Parimo.

Editor: mahyuddin
handover
Polisi bersiaga di lokasi unjuk rasa Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Sabtu Malam. Gambar lainnya memperlihatkan 59 pengunjuk rasa diperiksa di Mapolsek Parigi Moutong, Minggu (13/2/2022). 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebanyak 59 pengunjuk rasa ditahan di Mapolsek Parigi Moutong pascaunjuk rasa berakhir ricuh di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Sulawesi Tengah.

Diketahui, unjuk rasa terkait penolakan tambang emas itu berakhir ricuh.

Pendemo dan polisi saling lempar batu. Bahkan, warga bernama Ridaldi (21) tewas tertembak.

Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, pengunjuk rasa ditahan untuk keperluan pemeriksaan.

Setidaknya ada 3 truk dan belasan sepeda motor turut diamankan di Polres Parimo.

"Propam Polda Sulteng juga mengamankan belasan senjata api laras pendek yang dipegang personel kepolisian untuk kepentingan penyelidikan," ujar Kombes Pol Didik Supranoto kepada wartawan di Polres Parigi Moutong, Minggu (13/2/2022).

Baca juga: Demo Ricuh dengan Polisi di Parimo Renggut 1 Nyawa, Kapolda Sulteng: Tidak Sesuai SOP

Sebelumnya, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi meminta maaf atas peristiwa itu.

“Saya Kapolda Sulteng meminta permohonan maaf kepada keluarga korban atas nama Rifaldi, umur 21 tahun,” ucap Irjen Pol Rudy Sufahriadi d Polres Parimo, Minggu (13/2/2022) 

Menurutnya, penanganan unjuk rasa itu tidak sesuai prosedur.

"Maka saya bersama Kabidpropam, ada kabidhumas dan Dirreskrimum akan melakukan langkah yang profesional, terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran tidak sesuai Perkap Kapolri," ucapnya.

Pria kelahiran 23 Agustus 1965 itu menyayangkan kejadian itu dan memastikan proses hukum bagi siapa pun yang bersalah

Rifaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tewas setelah proyektil menembus dadanya.

Baca juga: Walikota Palu Kunjungi Pabrik Kelor di Tipo, Hasilkan 45 Kontainer Setiap Bulannya

Pria yang diketahui belum berkeluarga itu tewas saat massa unjuk rasa dibubarkan paksa aparat kepolisian yang berjaga.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia

Sebelumnya, massa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani Peduli memblokir jalan Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan dari siang hingga malam hari.

Jalan itu menghubungkan Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo.

Demo itu adalah rangkaian protes warga yang menolak tambang emas PT Trio Kencana di daerah mereka.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved