Demo Tambang di Parimo
Demo Ricuh dengan Polisi di Parimo Renggut 1 Nyawa, Kapolda Sulteng: Tidak Sesuai SOP
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia
TRIBUNPALU.COM - Rifaldi (21), warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tewas setelah proyektil menembus dadanya.
Pria yang diketahui belum berkeluarga itu tewas saat massa unjuk rasa dibubarkan paksa aparat kepolisian yang berjaga.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia
Sebelumnya, massa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani Peduli memblokir jalan Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan dari siang hingga malam hari.
Jalan itu menghubungkan Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo.
Demo itu adalah rangkaian protes warga yang menolak tambang emas PT Trio Kencana di daerah mereka.
Baca juga: Sayangkan Demo Telan Korban Jiwa di Parimo, Wasekjen DPP PKB Minta Polisi Usut Tuntas
Unjuk rasa itu juga bentuk kekesalan warga terhadap pemerintah yang tidak menggubris pencabutan izin tambang PT Trio Kencana.
Pemerintah setempat belum mau mengomentari perihal kasus tersebut.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi meminta maaf atas peristiwa itu.
“Saya Kapolda Sulteng meminta permohonan maaf kepada keluarga korban atas nama Rifaldi, umur 21 tahun,” ucap Irjen Pol Rudy Sufahriadi d Polres Parimo, Minggu (13/2/2022)
Menurutnya, penanganan unjuk rasa itu tidak sesuai prosedur.
"Maka saya bersama Kabidpropam, ada kabidhumas dan Dirreskrimum akan melakukan langkah yang profesional, terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran tidak sesuai Perkap Kapolri," ucapnya.
Pria kelahiran 23 Agustus 1965 itu menyayangkan kejadian itu dan memastikan proses hukum bagi siapa pun yang bersalah.
Baca juga: Aksi Unjuk Rasa di Parimo Blokir Jalan Trans, Polda Sulteng Ambil Tindakan Tegas
Dia juga meminta warga untuk tidak menutup jalan saat berunjuk rasa. Apalagi penutupan jalan itu sudah tiga kali.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, sebanyak 59 orang pengunjuk rasa ditahan di Polres Parimo untuk dilakukan pemeriksaan,
Setidaknya ada 3 Unit truck dan belasan sepeda motor turut diamankan di Polres Parimo.
Propam Polda Sulteng juga sudah mengamankan belasan senjata api laras pendek yang dipegang personel kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.(*)