Bacaan & Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 71 hingga 75, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah Al Kahfi ayat 71 hingga 75
73. قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا
qāla lā tu`ākhiżnī bimā nasītu wa lā tur-hiqnī min amrī 'usrā
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”
74. َانْطَلَقَا ۗحَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُكْرًا ۔
fanṭalaqā, ḥattā iżā laqiyā gulāman fa qatalahụ qāla a qatalta nafsan zakiyyatam bigairi nafs, laqad ji`ta syai`an nukrā
Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.”
75. قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا
qāla a lam aqul laka innaka lan tastaṭī'a ma'iya ṣabrā
Dia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 61 hingga 65, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 71 hingga 75
Ayat 71
Maka berjalanlah keduanya menelusuri pantai, hingga ketika keduanya menjumpai sebuah perahu yang sedang berlayar, keduanya menaiki perahu, lalu sampai di tengah laut, dia, yakni Nabi Khidr, melubanginya. Dia, yakni Nabi Musa, tidak sabar ketika melihat Nabi Khidr melubangi perahu itu dan tidak dapat menyetujuinya, maka ia berkata, "Mengapa engkau melubangi perahu itu, sungguh perbuatan itu sangat berbahaya. Apakah engkau bermaksud untuk menenggelamkan penumpangnya?" Sungguh, aku bersumpah, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar, yang tidak dapat dibenarkan menurut syariat.
Dalam ayat ini, Allah mengisahkan bahwa keduanya (Nabi Musa dan Khidir) telah berjalan di tepi pantai untuk mencari sebuah kapal, dan kemudian mendapatkannya. Keduanya lalu menaiki kapal itu dengan tidak membayar upahnya, karena para awak kapal sudah mengenal Khidir dan pembebasan upah itu sebagai penghormatan kepadanya. Ketika kapal itu sedang melaju di laut dalam, tiba-tiba Khidir mengambil kampak lalu melubangi dan merusak sekeping papan di dinding kapal itu. Melihat kejadian seperti itu, dengan serta merta Nabi Musa berkata kepada Khidir, "Mengapa kamu lobangi perahu itu? Hal itu dapat menenggelamkan seluruh penumpangnya yang tidak berdosa? Sungguh kamu telah mendatangkan kerusakan yang besar dan tidak mensyukuri kebaikan hati para awak kapal yang telah membebaskan kita dari uang sewa kapal ini." Kemudian Nabi Musa mengambil kainnya untuk menutup lubang itu.
Ayat 72
Mendengar pertanyaan Nabi Musa, lalu Nabi Khidr mengingatkan Nabi Musa akan syarat yang telah mereka sepakati. Dia, yakni Nabi Khidr, berkata, "Bukankah sudah aku katakan sebelum ini bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?"