Takut Perang Pecah, NATO Sebut Rusia Sudah Bangun Jembatan ke Ukraina: Ini Bukan Lelucon!
NATO akan terus memperkuat sayap timurnya untuk melawan ancaman Rusia, dan tuduhan berulang bahwa Kremlin sedang membangun kekuatan di sekitar Ukraina
Entah apa maksud dari Interlijen AS tersebut menyebarkan informasi yang salah
Pernyataan yang digembar-gemborkan Barat tentang rencana Rusia untuk meluncurkan 'invasi ke Ukraina' pada 16 Februari menyebabkan kegagalan lain bagi badan-badan intelijen AS.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Republik Ceko, Milos Zeman. Ia mengatakan itu dalam sebuah dengan surat kabar Mlada Fronta Dnes, yang diterbitkan pada hari Kamis.
Dia membandingkan tuduhan itu dengan klaim masa lalu Amerika Serikat tentang Irak dan Afghanistan.
“Pandangan saya tentang situasi di sekitar Ukraina adalah tidak akan ada perang karena Rusia tidak gila untuk meluncurkan operasi yang akan menyebabkan mereka lebih banyak kerusakan daripada keuntungan,” Zeman menunjukkan.
"Adapun badan intelijen AS, ini adalah kegagalan ketiga mereka. Yang pertama adalah perang di Irak, di mana tidak ada senjata pemusnah massal yang ditemukan. Afghanistan adalah yang kedua, karena mereka mengklaim bahwa Taliban tidak akan pernah merebut Kabul. Dan sekarang ini yang ketiga," kata presiden Ceko.
Zeman mengatakan bahwa lima hari sebelum 16 Februari, dia telah menerima pesan rahasia tentang dugaan persiapan invasi Rusia ke Ukraina.
"Itu datang dari CIA. Saya tidak bertanya kepada CIA sumber informasi apa yang dimilikinya. Tetapi mengingat tiga kegagalan, saya meragukan kualitas sumber-sumber ini," presiden Ceko menekankan.
Namun, dia tidak mengesampingkan lonjakan ketegangan di Donbass. “Saya tidak dapat mengesampingkan konflik militer lokal di perbatasan Republik Donetsk dan Lugansk dengan Ukraina tetapi itu adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dari invasi Rusia ke Ukraina,” Zeman mempertahankan.
Dia menekankan bahwa Rusia telah mulai menarik pasukan dari perbatasan Ukraina setelah menyelesaikan latihan di tanahnya sendiri, yang membantah pernyataan yang datang dari politisi Barat tentang risiko konflik antara Rusia dan Ukraina.
Barat dan Kiev telah menggemakan tuduhan tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam klaim ini sebagai "kosong dan tidak berdasar", berfungsi sebagai taktik untuk meningkatkan ketegangan, menunjukkan bahwa Rusia tidak menimbulkan ancaman apa pun kepada siapa pun.
Namun, Peskov tidak mengesampingkan kemungkinan provokasi yang bertujuan untuk membenarkan klaim tersebut dan memperingatkan bahwa upaya untuk menggunakan kekuatan militer untuk menyelesaikan krisis di tenggara Ukraina akan memiliki konsekuensi serius.
(*/ TribunPalu.com / Tribunpekanbaru.com)