Presiden Ukraina Sudah Tak Punya Kendali Penuh, Pihak Ini Ambil Alih Kekuasaan Gantikan Zelensky

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensk, sudah tak lagi memegang kendali penuh atas Ukraina. Keberadaan Zelensky sendiri hingga kini masih tidak diketahui

AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY 

Kualitas video diturunkan untuk menyembunyikan kekurangan pasca produksi.

Suaranya terlalu jernih untuk pemotretan di luar ruangan, tidak ada internoise yang terdengar."

Kemudian, akun tersebut menyoroti sebagaian bahu Zelensky yang sempat terpotong memperlihatkan kondisi latar belakangnya.

Baca juga: Dikepung Tentara Rusia, 160.000 Warga Ukraina Terperangkap di Mariupol Terancam MATI Kelaparan

Hal ini menjadi cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa Zelensky sebenarnya tak berada di kota tersebut.

"Di awal video, bagian bahu kiri 'menghilang', lengan menjadi transparan dan tangga bangunan bersinar melaluinya."

Lebih lanjut, pencahayaan yang menimpa sosok Zelensky dan latar belakangnya terlihat tidak membaur.

Selain itu, Zelensky tak tampak mengeluarkan uap saat bicara meski udara Kiev begitu dingin dan bersalju.

"Pencahayaan pada lapisan tidak cocok. Objek dalam cahaya dingin, latar belakang dalam cahaya hangat. Mungkin objek itu diterangi oleh sumber cahaya tambahan. Suhu di Kiev sangat dingin pada malam hari, tetapi Zelensky tidak mengeluarkan uap dari mulutnya."

3 Skenario Akhir Rusia Vs Ukraina

Dr Chris Tuck, Pakar Konflik dan keamanan dari Universitas King, London, Inggris menyebut ada tiga kemungkinan bagaimana konflik di Ukraina akan berkahir.

Dikutip dari Sky News, menurut Tuck, Putin tidak menyangka bahwa Rusia gagal menyelesaikan operasi militer dengan cepat di Ukraina.

"Seharusnya ini (operasi militer) dilakukan secara cepat," kata Tuck.

Tuck melanjutkan, operasi militer Rusia yang gagal diselesaikan secara cepat disebabkan oleh perlawanan pasukan Ukraina yang lebih kuat di luar dugaan Rusia.

Menurut Tuck saat ini Putin hanya memiliki tiga opsi untuk mengakhiri konflik di Ukraina setelah gagal menguasai Kiev dengan cepat.

1. Senjata Kimia dan Nuklir

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved