Ukraina Disalahkan Rusia soal Pembantaian, Zelensky Persilakan Jurnalis Seluruh Dunia Datangi Bucha

Presiden Ukraina Zelensky ingin segera dilakukan investigasi secara transparan terhadap insiden pembantaian di Bucha.

AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. 

TRIBUNPALU.COM - Baik Rusia maupun Ukraina saling tuduh soal insiden pembantaian di Kota Bucha.

Pemerintah Ukraina menyebut, jasad-jasad manusia yang ditemukan di Bucha adalah warga sipil yang dibantai oleh tentara Rusia.

Sementara itu Rusia menuding insiden di Bucha adalah salah tentara Ukraina.

Gambar satelit yang diambil pada Sabtu (19/3/2022), menunjukkan mayat-mayat di Kota Bucha telah dibiarkan selama berminggu-minggu saat Rusia menduduki kota di Ukraina tersebut.
Gambar satelit yang diambil pada Sabtu (19/3/2022), menunjukkan mayat-mayat di Kota Bucha telah dibiarkan selama berminggu-minggu saat Rusia menduduki kota di Ukraina tersebut. (Capture Video Daily Mail)

Baca juga: Zelensky Kutuk Kekejian Rusia: Ada Orang Ditemukan di Tong, Disiksa, Dilecehkan dan Dibunuh

Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, pada Selasa (5/4/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buka suara soal insiden pembantaian di Bucha.

Zelensky menyatakan ingin insiden di Bucha segera dilakukan investigasi secara transparan dan mendalam yang mana hasilnya nanti diumumkan secara terbuka.

"Kita telah memberikan akses maksimal kepada jurnalis untuk ke Bucha dan kota Ukraina lainnya yang telah dibebaskan," ujar Zelensky.

Zelensky mempersilakan jurnalis dari berbagai negara datang langsung ke lapangan.

Sebelumnya diberitakan, menurut pihak Rusia, penembakan pada warga sipil dan kehancuran kota justru disebabkan tentara Ukraina sendiri.

Dilansir TribunWow.com dari TASS, Senin (4/4/2022), Rusia mengklaim tidak ada korban sipil yang dilaporkan di kota Bucha ketika kota itu dikendalikan oleh Angkatan Bersenjatanya.

Namun Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov menuding media AS mengabaikan penembakan yang dilakukan militer Ukraina di kota itu.

Ia pun terang-terangan membantah tudingan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang pada warga sipil di Bucha.

"Kementerian Pertahanan Rusia telah sepenuhnya menolak tuduhan palsu ini," ujar Antonov saat diwawancarai Newsweek.

Menurut Antonov, pasukan Rusia sudah seminggu meninggalkan Bucha.

Selama itu, pasukan Ukraina disebut sudah mengetahui kondisi di Bucha dan memilih diam.

Namun belakangan potret mengenaskan di wilayah itu justru digunakan untuk menyalahkan Rusia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved