Tak Terima Anggotanya Tewas, KKB di Ilaga Justru Bakar 16 Rumah Penduduk Sipil dan Baku Tembak 2 Jam
Buntut anggota KKB ditembak mati, Kelompok KKB Kuyawage lakukan balas dendam, ini tanggapan Kapolda Papua. KKB membakar 16 rumah warga sipil
TRIBUNPALU.COM - Buntut anggota KKB ditembak mati, Kelompok KKB Kuyawage lakukan balas dendam, ini tanggapan Kapolda Papua.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Ali Teu Kogoya, ditembak mati personel Satgas Operasi Damai Cartenz.
Ali ditembak di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022), lantaran memberikan perlawanan saat hendak ditangkap.
Tak terima anggotanya tewas di tangan Polisi, KKB Pimpinan Numbuk Telenggen melakukan aksi balas dendam.
Mereka membakar 16 rumah warga dan melakukan kontak senjata dengan Polisi selama 2 jam.
Ali Teu Kogoya
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut Ali Kogoya merupakan anggota KKB Kuyawage.
Dalam hal ini, Ali Teu Kogoya merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen.
Sementara Numbuk Telenggen sendiri berada di bawah komando KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Saat ditangkap, Ali membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazen.
Berdasarkan laporan yang diterima Fakhiri, senjata api yang dibawa Ali Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Ali Kogoya diketahui bergabung dengan Kelenak Telenggen di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Mengamati Pos
Ali Teu Kogoya diduga kuat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.
"TKP itu tidak jauh dari pos keamanan dan Polsek, kalau garis lurus itu cuma 200 meter saja, kejadian satu bulan lalu yang masyarakat kena tembak itu, juga di daerah situ," ujar Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/4/2022).
"Tentunya kalau dia sedang di situ ada yang sedang diamati."
Menurut Faizal, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan ATK merupakan perintah Kapolda Papua kepada Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.
"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi untuk menyerang masyarakat umum ataupun TNI-Polri," kata dia.
"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak."
KKB Numbuk Telenggen
Anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen merupakan otak dari penyerangan Pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022).
Akibat penyerangan tersebut, dua prajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH gugur.
Numbuk Telenggen juga diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak.
Kejarian itu pada 14 April 2021. Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek homai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).
Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya.
KKB lakukan serangan balasan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melancarkan serangan balasan dengan membakar belasan rumah warga sipil di di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Aksi pembakaran selama dua hari, Selasa (5/4/2022) dan Rabu (6/4/2022), itu merupakan buntut tewasnya Ali Teu Kogoya, anggota KKB di wilayah itu.
Selain membakar 16 rumah warga, KKB juga menyerang aparat keamanan hingga bakutembak pecah selama dua jam.
Rangkaian persitiwa ini terjadi di Kampung Kago, Distrik Ilaga.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.
"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan, kita sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri, Kamis (7/4/2022) malam.
Fakiri mengungkapkan, ada 16 rumah warga yang dibakar KKB.
Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.
"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.
Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KKB Balas Dendam, Kapolda Papua: Personel Siaga dan Jangan Terpancing dan Ini Sosok KKB Ali Kogoya, Tewas Ditembak Polisi, Pimpinannya Lakukan Aksi Balas Dendam,