Mahasiswa Bantah Ingin Gulingkan Jokowi, Ternyata Alasan Unjuk Rasa Ingin Sosok Ini Dipecat
Unjuk rasa besar-besaran mahasiswa Makassar menolak penundaan Pemilu 2024 mulai digelar sejak, Kamis (7/4/2022) kemarin.
Macet terjadi mulai dari depan Menara Phinisi UNM hingga pertigaan Jl Sultan Alauddin.
Begitu juga dari arah Jl Sultan Alauddin menuju Jl AP Pettarani, kendaraan mengular mulai dari depan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Jalan alternatif yang terdampak, antara lain di Jl Tamalate I dari arah Jl Hertasning dan pertigaan Jl Talasalapang ke arah Jl Alauddin.
Mahasiswa berjanji akan terus melakukan unjuk rasa hingga tangga 11 April 2022 yang merupakan aksi unjuk rasa serentak yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia.
Poin tuntutan
Inilah poin tuntutan kelompok mahasiswa yang berunjuk rasa di Makassar, tak ada soal mendesak Presiden Jokowi mundur.
Tujuan mahasiswa demo besar-besaran sangat jelas dalam poin-poin di bawah ini.
- Aliansi Rakyat Miskin Kota
1. Menolak penundaan Pemilu 2024
2. Mendesak Ketua DPR RI Puan Maharani mundur dari jabatannya
3. Tuntaskan persoalan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng
4. Tuntaskan persoalan kelangkaan solar dan kenaikan harga BBM
- PMKRI Cabang Makassar
1. Tangkap mafia minyak goreng
2. Stabilkan ketersediaan dan harga minyak goreng
3. Minimalisirkan ekspor minyak goreng keluar negeri
4. Tolak rencana amandemen konstitusi
5. Laksanakan amanat Reformasi
6. Laksanakan amanat UU Tahun 1945
7. Stabilkan distribusi BBM jenis Pertalite dan Solar
- Aliansi Unismuh Satu
1. Menolak penundaan Pemilu 2024
2. Menolak wacana Presiden tiga periode
3. Evaluasi kinerja Menteri Perdagangan RI
4. Copot Ketua DPR RI
5. Menolak kenaikan harga BBM
6. Tuntaskan polemik BBM
7. Mendesak DPR merevisi UU pemindahan IKN
8. Menolak kenaikan PPN 11 persen
9. Reshuffle Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
10. Kembalikan marwah demokrasi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Terungkap Tujuan Mahasiswa Demo Besar-besaran hingga 11 April, Bukan untuk Gulingkan Presiden Jokowi,