KKB Papua

KKB Papua Takut dengan Mata-mata TNI-Polri, Curigai Dua Tukang Ojek hingga Nekat Lakukan Penembakan

Kecurigaan kelompok separatis di Papua menjadi alasan penembakan terhadap dua tukang ojek di Puncak Jaya, Papua.

Youtube Tribun Timur
Foto Ilustrasi - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Kecurigaan kelompok separatis di Papua menjadi alasan penembakan terhadap dua tukang ojek di Puncak Jaya, Papua.

KKB Papua menuding, dua tukang ojek yang mereka tembak merupakan intelijen TNI-Polri.

Hal itu disampaikan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom yang mengakui pihaknya bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut.

"Ya, Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni and Major General Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum bertanggung jawab atas penembakan itu," singkatnya, Selasa (12/2022) malam.

Baca juga: Itu Daerah Perang Peringatan KKB Papua Usai Tembak Tukang Ojek, Beri Ultimatum Warga Non Papua

Sebby menuding kedua tukang ojek korban penembakan sebagai intelijen TNI-Polri.

Alasannya, TPNPB sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum kepada warga non-Papua untuk segera meninggalkan daerah rawan konflik bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

"Itu Daerah perang. Kami sudah larang bahwa orang immigrants Indonesia tinggalkan wilayah perang, tapi mereka masih saja ke wilayah perang, maka otomatis mereka adalah agen intelejen TNI-Polri," katanya.

Diberiktakan sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB), sebutan polisi bagi TPNPB-OPM, kembali menebar teror di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Mereka menembak dua tukang ojek di Distrik Tingginambu, Selasa (12/4/2022) pagi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebut, penembakan terjadi di Kampung Lumbuk, pukul 10.00 WIT.

Baca juga: Kejar KKB Papua Penembak Tukang Ojek, Kapolda Papua Beri Instruksi Khusus: Pertebal Kekuatan!

Akibatnya, tukang ojek bernama Soleno Lolo asal Toraja, meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan.

Sementara rekannya, Sauku DG Paewa asal Makassar mengalami luka tembak dibagian kepala.

Kondisinya kritis dan tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mulia.

"Korban meninggal dunia masih menunggu pihak keluarga apakah diterbangkan kekampung halaman atau dimakamkan di Puncak Jaya," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa siang.

Kamal mengatakan, KKB menembak kedua korban saat berkendara.

Usai mengantarkan penumpang, keduanya diadang di tengah jalan.

Instruksi Kapolda Papua

Buntut penembakan dua tukang ojek di Puncak Jaya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberi instruksi khusus kepada seluruh jajarannya.

Mathius langsung mengambil langkah cepat untuk mengejar pelaku penembakan yang menyebabkan seorang tukang ojek meninggal dunia.

Penembakan yang menewaskan 1 orang tukang ojek, dan satunya luka terjadi pada Selasa ( 12/4) sekira pukul 10.00 WIT.

“Kejadian ini sangat disayangkan karena kita menganggap bahwa Kabupaten Puncak Jaya ini lebih kondusif selama kurang lebih hampir dua tahun,"kata Irjen Pol Mathius D. Fakhiri melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa malam.

Namun, lanjut dia, pada hari ini telah terjadi lagi kejadian penembakan.

Kapolda Papua menjelaskan kejadian itu tepatnya di wilayah antara Burage dan Tinggi Nambut

“Dari kejadian tersebut kita ke

Baca juga: KKB Papua Ngaku Tembak Mati Tukang Ojek, Tuding Korban Sebagai Mata-mata TNI-Polri

tahui satu tukang ojek tewas atas nama SL yang mengalami luka tembak pada rusuk bagian kanan," ujarnya.

Selanjutnya, satunya lagi mengalami luka rekoset berinisial SDP suku Makassar yang masih dalam keadaan sadar dan sementara masih dalam penanganan di Rumah Sakit Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Mulia.

"Saya sudah memerintahkan kepada Kapolres untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat atau Bupati untuk melakukan langkah-langkah cepat guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Tapi juga, kata dia, situasi itu tak lagi berkembang ditempat-tempat lain.

“Kami dari Polda Papua akan kembali melakukan penebalan perkuatan Anggota khususnya di Kabupaten Puncak Jaya agar kita bisa melakukan monitoring," ujarnya.

"Nantinya kita akan menempati kembali posisi yang dulunya terdapat anggota yakni di Burage dan Kulirik,"ujarnya.

"Kita berharap dengan adanya penebalan ini, nantinya bisa melakukan pengawasan kepada kelompok yang ingin membuat gaduh di Kabupaten Puncak Jaya yang sudah tenang dan begitu juga di wilayah lainnya,” katanya.

Irjen Mathius Fakhiri mengatakan di daerah Puncak Jaya dulunya adalah salah satu tempat gangguan KKB yang cukup besar dan memang beberapa waktu lalu sudah bergeser ke Kabupaten Puncak.

“Kami sangat berharap agar tidak ada lagi kejadian seperti ini sehingga saya sudah memberikan penekanan kepada Kapolres agar melakukan langkah-langkah cepat,"ujarnya.

"Saya juga mengingatkan kepada para pencari nafkah, pekerja tukang ojek agar betul-betul mempertimbangkan keselamatan diri,"katanya.

Lanjut dia, lantaran mereka sudah lama disana dan sudah mengetahui mana yang rawan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

"Memang Puncak Jaya ini kami tidak melakukan pengawasan yang super ketat karena sudah dua tahun ini situasi di kabupaten itu cukup kondusif serta aman dan nyaman,"ujarnya.

Namun dengan adanya kejadian ini, menurut dia, pihaknya sangat menyayangkan bila lantaran harus kembali meningkatkan kewaspadaan.

Ia berharap daerah-daerah lain tidak terjadi gangguan-gangguan seperti ini agar aktivitas masyarakat lancar.

Sehingga, tambah dia, ekonomi bisa tumbuh dengan baik seperti di kabupaten yang selama ini aman terkendali.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved