Borok Zelensky Terbongkar, Investigasi Jurnalis Kanada Sebut Tak Ada Kuburan Masal di Mariupol

hasil laporan investigasi Jurnalis asal Kanada Eva Karena Bartlett,justru menyebut bahwa berita kuburan Massal di Mariupol itu bohong.

Evgeniy Maloletka/AP
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret, karena orang-orang tidak dapat melakukan pemakaman tradisional karena pengeboman besar-besaran oleh pasukan Rusia. 

“Ini membutuhkan reaksi keras dari seluruh dunia. Kita perlu menghentikan genosida dengan cara apa pun yang memungkinkan.” tambah Boychenko.

Dalam pernyataan terpisah Kamis pagi kemarin, Boychenko menuduh Rusia menggali parit besar di dekat Manhush, 20 kilometer barat Mariupol, dan menyembunyikan kejahatan perang mereka dengan membuang mayat di sana.

Pada malam harinya, media Ukraina menerbitkan foto satelit Manhush, menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai kuburan massal serupa dengan yang ditemukan di pinggiran kota Bucha, Kiev.

Keakuratan klaim dan gambar ini tidak dapat segera diverifikasi.

Sementara itu di hari yang sama kemarin, tidak ada penduduk yang dapat dievakuasi dari Kota Mariupol yang dikepung.

“Tidak ada kabar gembira dari Mariupol. Semuanya berjalan sulit," tulisnya.

“Di pihak Rusia, semuanya sangat sulit, kacau, lambat, dan tentu saja, tidak jujur.”

“Kami mohon maaf kepada warga Mariupol yang tidak sempat dievakuasi hari ini. Penembakan dimulai di titik evakuasi, itulah sebabnya koridor kemanusiaan harus ditutup.”

Di pos yang sama, Vereshchuk mengakui pada hari Rabu (20/4/2022), konvoi empat bus diizinkan untuk mengangkut 79 warga sipil dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Kiev di wilayah Zaporizhzhhia tenggara Ukraina, sebuah perkembangan yang katanya memberikan harapan.

Pasukan Rusia Telah Kuasai Mariupol

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyerukan kemenangan Rusia di Mariupol, dengan telah menguasai pabrik baja Azovstal.

Hal itu diungkapkan Kadyrov di saluran Telegram miliknya, Kamis (21/4/2022).

Pasukan Chechnya memang menjadi salah satu bagian dari tentara Rusia yang mengepung Mariupol.

“Mariupol adalah milik kami! Kota ini telah dikuasai sepenuhnya,” ujar Kadyrov di akunnya seperti dikutip dari TASS.

“Gedung strategis yang penting di pabrik Azovstal telah diambil alih, dan semua wilayah yang berdekatan telah dibersihkan,” tambahnya.

Kadyrov juga mengungkapkan sedikit pasukan Ukraina yang tersisa sudah diblokir di bawah lapisan beton dan baja tebal di dalam pabrik.

Menurut Kadyrov, begitu pertahanan kota dilewati hasil akhirnya tak dapat dihindari.

Bahkan ia mengatakan kemenangan didapat meski ada kesulitan yang dihadapi tentara Rusia karena pasukan perlawanan yang dituduhnya menggunakan warga sipil sebagai sandera.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved