Sulteng Hari Ini

AS Sebut Sulteng Berbahaya karena Teroris, Satgas Madago Raya Menjawab: 1 DPO MIT Poso Ditembak Mati

Amerika Serikat mengeluarkan larangan terhadap warganya untuk berkunjung ke Sulawesi Tengah.

Handover/Humas Polda Sulteng
Satu DPO anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tertembak Satgas Madago Raya di Dusun Salubanga, Parigi Moutong, Sulteng, Rabu (27/4/2022).   

Namun imbauan itu tidak dihiraukan, melainkan malah melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.

Anggota Dpo MIT Poso itu bahkan melakukan tindakan dengan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat, yang diduga BOM. 

Sehingga pasukan pemburu teroris itu melakukan tindakan tegas kepolisian, yang mengakibatkan DPO teroris itu meninggal dunia.

Diketahui, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap tiga sisa anggota dari kelompok MIT Poso.

Ketiganya telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) antaranya, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) merilis travel advisory atau saran perjalanan terbaru bagi warganya pada Senin (25/4/2022).

Dilansir dari Bureau of Consular Affairs AS, dalam saran perjalanan itu AS menempatkan Indonesia pada level 2 yang berarti "meningkatkan perhatian".

AS mengatakan, kewaspadaan meningkat di Indonesia akibat terorisme dan bencana alam yang terjadi di beberapa daerah.

Untuk itu, pemerintah AS meminta warganya agar mempertimbangkan kembali perjalanan ke Sulawesi Tengah dan Papua.

Dalam keterangannya, AS mengatakan bahwa teroris merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia.

"Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," kata pemerintah AS dalam keterangan resminya.

Selain itu, demonstrasi di Sulawesi Tengah dan Papua juga dapat meningkatkan cedera atau risiko kematian warga AS.

Karenanya, pemerintah meminta warganya untuk menghindari demonstrasi dan keramaian.

"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum bepergian ke daerah tersebut," jelas pemerintah AS.

Selain ancaman teroris, AS menyebut bencana alam seperti gempa, tsunami, dan letusan gunung berapi dapat mengganggu sejumlah layanan transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan layanan kesehatan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved