Panglima KKB Papua Perlihatkan Keangkuhannya, Nyatakan Perang untuk Kemerdekaan Bukan Otonomi Daerah

Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya kembali membuat pernyataan yang menghebohkan.

handover
Egianus Kogoya dan anggota KKB Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya kembali membuat pernyataan yang menghebohkan.

Ia melontarkan pernyataan sikap tentang peperangan antara KKB vs Indonesia selama ini.

Dalam pernyataannya, Panglima KKB Papua itu mengatakan bahwa perang yang terjadi di Papua saat ini bukan untuk meraih otonomi daerah (otda).

Perang tersebut, katanya, untuk satu tujuan mulia, yakni menjadikan Papua sebagai negara merdeka, lepas dari Indonesia.

Pernyataan Egianus Kogoya tentang kemerdekaan itu, kini viral di media sosial.

Video tersebut diabadikan pada pagi hari, di sebuah markas KKB di tengah hutan.

Tak diketahui pasti di mana posisi markas KKB tersebut berada. Tapi dari tampilannya, markas tersebut cukup besar.

Markas tersebut terletak di tengah hutan dan dibangun dalam bentuk darurat.

Baca juga: Gara-gara Ulah KKB, Pemerintah AS Larang Warganya Berkunjung ke Sulawesi Tengah dan Papua

terkini KKB Papua
terbaru, kkb pamer kekuatan

Pelataran markas tersebut terlihat tidak ditata secara baik. Tampak ada lekak lekuk di bagian tengah.

Di markas perjuangan itulah Egianus Kogoya mengumumkan pernyataan yang dibacakan oleh komandan pasukan.

Pembacaan pernyataan sikap itu berlangsung di halaman depan markas tersebut.

Dalam pernyataannya, Egianus Kogoya mengatakan, bahwa KKB tak mengenal adanya otonomi (daerah) di Papua.

Yang ada dalam benak seluruh anak buahnya adalah kemerdekaan. Bangsa Papua merdeka, lepas dari Indonesia.

Bila kemerdekaan itu tidak diberikan pemerintah Indonesia, katanya, maka pihaknya akan tetap berperang sampai titik darah penghabisan.

Egianus Kogoya juga mengatakan bahwa pasukannya senantiasa siaga untuk menyerang kapan pun dan di mana pun, menyerang siapa pun.

Ini akan terus dilakukan selama KKB belum meraih kemerdekaan sebagaimana yang dicita-citakan.

Pada video yang viral tersebut, Egianus Kogoya juga mengatakan bahwa spirit peperangan yang digelorakan itu bukan atas nama dirinya.

Perjuangan itu dilakukan atas nama Allah, atas nama alam raya Papua, juga atas nama tulang belulang.

Dalam spirit itulah Egianus Kogoya merasa yakin kalau perjuangannya direstui oleh alam raya Papua juga seluruh leluhur bangsa Papua.

Pada video yang viral tersebut, Egianus Kogoya juga beberapa kali menyebut pemerintah Indonesia tanpa mengungkap nama Presiden Jokowi.

Disebutkan pula bahwa selama bangsa Papua belum merdeka, maka mereka akan terus berjuang sampai kapan pun.

Perjuangan itu, katanya bukan untuk kepentingan ekonomi, kepentingan suku dan ras, kepentingan freeport atau kepentingan lainnya.

Bukan pula untuk kepentingan bangsa lain yang mungkin dicurigai sebagai penyandang dana peperangan tersebut.

Perjuangan yang dilakukan KKB, tandas Egianus Kogoya, hanya untuk satu tujuan mulia, yakni memerdekakan bangsa Papua dari Indonesia, yang disebut sebagai panjajah.

Selama membacakan pernyataan sikap tersebut, semua anggota KKB senantiasa dalam posisi siap.

Selain memanggul senjata api, para prajurit KKB juga memanggul senjata tradisional berupa busur dan anak panah.

kkb saat istirahat di tengah hutan
sejumlah anggota KKB saat sedang istirahat.

Di lokasi markas itu berada, terlihat hanya satu bangunan dengan ukuran yang cukup besar.

Sementara tak terlihat ada bangunan lain yang ada di lokasi tersebut.

Dan, selama apel pasukan itu berlangsung, tak terdengar suara berisik sedikit pun, kecuali suara tangis anak-anak yang memecah kesunyian di hari itu.

Untuk diketahui, selama ini Egianus Kogoya telah berulang kali menyatakan bahwa peperangan di Papua tak akan mungkin berakhir.

Peperangan itu akan terus dilaksanakan hingga menjadikan Papua sebagai bangsa merdeka.

Gegara pernyataan tersebut, sampai saat ini anak buahnya terus melancarkan serangan.

Selain menyasar aparat TNI Polri, Egianus Kogoya juga menghabisi warga sipil tanpa mengenal ampun.

Bahkan demi memperkuat keberadaan KKB, Egianus Kogoya juga merekrut anak-anak muda kemudian melatih mereka berperang.

Baru-baru ini terungkap fakta tentang modus perekrutan anggota KKB di Papua.

Salah satunya adalah menjanjikan para pemuda itu mendapatkan pekerjaan pada sejumlah perusahaan.

Bila para pemuda merestui, maka mereka membawanya bukan ke perusahaan yang dituju melainkan ke markas KKB.

Di markas itulah para pemuda kemudian dilatih berperang dan mendoktrinkan mereka dengan hal-hal yang bersifat anarkis.

Mungkin karena faktor itulah sehingga belakangan ini anggota baru KKB lebih dominan melancarkan aksi kriminalnya.

Lantaran para pemuda itu adalah anggota baru KKB, sehingga kelompok baru itu dikenal sebagai orang tak dikenal (OTK).

Sementara dalam aksinya, OTK memperlihatkan tindakan kejam tanpa ampun. Mereka juga tak mengenal rasa takut bila menghadapi prajurit TNI Polri.

Hanya saja, ketika prajurit TNI melakukan penyergapan, OTK malah tak berkutik bahkan ada yang ngompol di celana. (frans krowin)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Atas Nama Tulang Belulang, Egianus Kogoya Nyatakan Perang KKB Untuk Kemerdekaan Bukan Otonomi Daerah, 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved