Tuding Amerika Tak Ingin Perang Ukraina-Rusia Berakhir, China: Tujuan AS Bukan Mencapai Perdamaian

China menuding Amerika Serikat (AS) sebenarnya tak ingin konflik antara Rusia dan Ukraina berakhir.

Handover
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengancam Pemimpin China terkait pasokan senjata ke Rusia. 

TRIBUNPALU.COM - China menuding Amerika Serikat (AS) sebenarnya tak ingin konflik antara Rusia dan Ukraina berakhir.

Alih-alih berakhir, AS justru menginginkan agar konflik Rusia dan Ukraina berlangsung selama mungkin.

Tudingan ini disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Jumat (29/4/2022).

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, China menyebut apa yang dilakukan oleh AS justru tidak mendorong agar terjadinya perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"AS terus menambah bensin ke api dan menunjukkan kesiapan untuk terus berperang hingga masyarakat Ukraina terakhir," kata Zhao.

Zhao mengungkit bagaimana AS begitu jorjoran dalam mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina.

"Tujuan asli mereka bukanlah mencapai perdamaian, tetapi memastikan konflik terus berjalan," ujar Zhao.

Zhao menyebut, AS memang benar-benar ingin membuat Rusia semakin lemah.

AS diketahui merupakan negara yang mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina dalam jumlah yang sangat besar.

Bahkan baru-baru ini, DPR AS menyetujui sebuah RUU yang akan semakin mempermudah AS untuk mengirimkan senjata ke Ukraina.

Namun bantuan senjata tersebut ternyata tidaklah diberikan secara cuma-cuma.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, anggota parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin membongkar RUU yang baru saja disetujui oleh DPR AS.

RUU tersebut diketahui bernama Undang-Undang Pinjam-Sewa Pertahanan Demokrasi Ukraina.

Kini RUU itu hanya tinggal menunggu tanda tangan Presiden AS Joe Biden sebelum berlaku.

"Motif Washington jelas terlihat," tulis Volodin di akun sosmednya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved