Di Tengah Ketegangan dan Baku Tembak Roket, Warga Gaza Tetap Rayakan Idul Fitri

Tahun ini, di Jalur Gaza yang terkepung, orang-orang merayakan Idul Fitri dalam suasana tenang dan nyaman.

AP Photo
Israel meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa (19/4/2022) pagi. 

Sebelumnya, pemimpin gerakan Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, meminta warga Palestina hari Sabtu untuk siap menghadapi "pertempuran besar" melawan Israel untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

“Rakyat kita harus bersiap untuk pertempuran besar jika pendudukan tidak menghentikan agresinya terhadap Masjid Al-Aqsha,” katanya dalam pertemuan dengan para pemimpin militer dari beberapa faksi Palestina, selain wartawan dan intelektual di Gaza.

Mendengarkan seruan kepala Hamas tersebut, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett merasa ngeri.

Menampilkan foto polisi Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsha, Yahya Sinwar mengatakan, "Foto ini tidak akan terulang. Siapa pun yang membuat keputusan untuk mengizinkan foto ini diulang, telah memutuskan untuk mengizinkan pelanggaran terhadap ribuan sinagoga di seluruh dunia. "

Dia menuduh Israel berusaha mengubah bentrokan Al-Aqsa menjadi perang agama.

Orang-orang Palestina tidak menginginkan konflik seperti itu, tetapi mereka siap menghadapi tantangan jika itu dipaksakan kepada mereka, tambahnya.

Perang agama, seperti yang diinginkan oleh Israel, tidak akan menyelamatkan siapa pun, ia memperingatkan.

Dia meminta faksi Palestina dan semua warga Palestina untuk mempersiapkan "pertempuran besar" jika Israel tidak menghentikan pelanggaran mereka di Al-Aqsa.

"Pertempuran tidak akan berakhir dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan, tetapi hanya akan dimulai jika pelanggaran terus berlanjut," kata Sinwar.

Namun, dia meminta dunia untuk bertindak mencegah perang ini.

“Saat ini ada peluang untuk mencegah perang ini, tetapi sayap militer kita harus tetap siap untuk itu,” tegasnya.

Apalagi, Sinwar menegaskan bahwa Hamas telah menyiapkan 1.111 rudal yang akan diluncurkan dalam konfrontasi berikutnya dengan Israel.

Bennett ngeri dengan pernyataan kepala Hamas

Menanggapi pernyataan pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Gaza, Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa Yahya al-Sinwar seharusnya tidak menang.

Pada Minggu pagi, media rezim Israel menerbitkan statistik tentang jumlah warga Israel yang tewas dalam operasi dalam beberapa pekan terakhir.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved