KKB Papua

Panglima KKB Papua Akhirnya Berani Keluar Hutan Sambil Bawa Senjata, Tantang TNI-Polri Berperang!

Kelompok separatis di Papua selama ini mempunyai beberapa pemimpin yang jarang menampakan diri.

YouTube
Tanpa mengenakan baju, Oni Kobagau berpidato dan didengarkan beberapa pria yang menenteng senjata api. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok separatis di Papua selama ini mempunyai beberapa pemimpin yang jarang menampakan diri.

Biasanya, para pentolan KKB Papua memilih bersembunyi di hutan menghindari kejaran TNI-Polri.

Namun belakangan ini, para pemimpin KKB Papua mulai eksis tambil di depan kamera.

Video yang menampakan wajah mereka beberapa kali viral di media sosial.

Salah satunya, adalah Oni Kobagau. Sosok yang kini menjabat sebagai Panglima KKB tersebut, selama ini jarang menunjukkan batang hidungnya.

Baca juga: Jenderal Andika Yakin TNI Bisa Tumpas KKB Papua, Bahkan Tak Perlu Tambah Pasukan!

Ia praktis tak diketahui oleh publik Papua. Mungkin juga termasuk aparat keamanan yang sedang bertugas di daerah bergolak tersebut.

Tapi siapa sangka kalau sosok yang satu ini ternyata bengis pula tindakannya.

Berperawakan cukup tinggi dan bertubuh gempal, pria ini dikabarkan telah banyak melakukan tindakan kejahatan.

Tak hanya terlibat dalam pembakaran rumah-rumah penduduk, puskesmas dan gedung sekolah beberapa waktu lalu, Oni Kobagao juga terlibat dalam sejumlah tindakan kriminal.

Bahkan anak buahnya selalu diperintahkan untuk menghabisi warga sipil yang ditengarai KKB sebagai kaki tangannya TNI Polri.

Bahwa pernyataan KKB sebagai perpanjangan tangan dari perjuangan TPNPB itu dinilai sebagai hal yang mengada-ada.

Baca juga: Distrik Gome Mencekam dengan Kehadiran Kelompok Buaya KKB Papua, Jasad Warga Ditemukan di Sungai!

Karena warga sipil yang dihabisi tersebut, umumnya berprofesi sebagai tukang ojek dan para pekerja bangunan lainnya.

Warga sipil yang dieksekusi itu, adalah warga Indonesia yang bekerja keras membanting tulang untuk merenda masa depan bersama keluarga.

Makanya, ketiga para tukang ojek dan pekerja bangunan itu dituduh sebagai kurirnya aparat keamanan, hal itu tak diterima baik.

Sebab yang dilakukan di Papua adalah bekerja untuk mengubah hidup. Apalagi Papua merupakan bagian dari wilayah NKRI.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved