'Air Bersih Lebih Mahal dari Minyak' Presiden Partai Buruh Pendukung Prabowo Sebut Anies Gagal
Presiden KSPI sentil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait dengan kegagalannya dalam penyediaan air bersih.
Sedangkan Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Buruh dijabat oleh Agus Supriyadi dan Ferri Nazarli.
Partai Buruh resmi terdaftar sebagai partai politik di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui surat keputusan (SK) Menkumham Nomor M.HH-04.AH.11.03 Tahun 2022.
Sebelum dilantik menjadi Presiden Partai Buruh, Said Iqbal merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Mengutip dari Tribunnews.com, Said lahirdi Jakarta pada 5 Juli 1968.
Dia menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 51 Jakarta.
Said Iqbal kemudian melanjutkan pendidikan ke Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia dan lulus Sarjana (S1) dari Teknik Mesin Universitas Jaya Baya.
Studinya lantas dilanjutkan ke jenjang S2 (master) di bidang ekonomi di Universitas Indonesia.
Said Iqbal mulai terjun sebagai aktivis buruh sejak 1992.
Saat itu dia memimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi.
Said Iqbal juga pernah memegang jabatan di beberapa organisasi buruh, antara lain Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP LEM SPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Sekretaris DPP FSPMI, Central Comittee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Pengurus Pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Said Iqbal menjabat sebagai Presiden KSPI sejak tahun 2012.
Dia kembali terpilih dalam jabatan yang sama secara aklamasi untuk periode 2017 sampai 2022.
Pada 2013, Said Iqbal meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.
Penghargaan ini diberikan bagi mereka, para aktivis buruh yang berjuang demi tegaknya hak-hak buruh di negara masing-masing.
Dalam pemilihan itu, Said Iqbal menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia berkat militansinya mengawal demokrasi dan kebebasan berserikat melalui FSPMI dan KSPI.