'Air Bersih Lebih Mahal dari Minyak' Presiden Partai Buruh Pendukung Prabowo Sebut Anies Gagal

Presiden KSPI sentil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait dengan kegagalannya dalam penyediaan air bersih.

Handover
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sentil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait dengan kegagalannya dalam penyediaan air bersih.

Sentilan itu disampaikan dalam peringatan Hari Buruh atau May Day di Jakarta, Sabtu (14/5/2022).

Sosok yang menyentil Anies Baswedan bukan sosok sembarangan, melainkan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

Said Iqbal juga dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.

Awalnya Said Iqbal tengah bercerita terkait keberhasilan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam memberikan jaminan air bersih gratis kepada warganya di Istanbul.

"Erdogan sebelum itu memenangkan Presiden Turki dengan dimulai dari Istanbul dengan memberikan orang jompo makan gratis seumur hidup jalan jalan seumur hidup dan yang kedua orang di Istanbul boleh ambil air bersih gratis," kata Said Iqbal, siang tadi.

Said Iqbal kemudian membandingkan Erdogan dengan Anies Baswedan.

Menurutnya, masyarakat di Jakarta Utara justru masih kesusahan mendapatkan air bersih

Bahkan, harga air bersih lebih mahal daripada minyak. Iqbal menuturkan kasus tersebut tidak boleh terjadi di negara Indonesia yang kaya raya.

"Di Jakarta, Gubernur Jakarta, di Jakarta Utara belum berhasil. Harga air bersih 1 liter lebih mahal daripada minyak. Tidak boleh ada di negara yang kaya," katanya pungkas.

Said Iqbal dan Partai Buruh

Partai Buruh merupakan salah satu organisasi yang mengerahkan massa dalam May Day, hari ini.

Partai Buruh adalah salah satu partai politik di Indonesia.

Partai itu dideklarasikan ulang melalui kongres yang digelar di Jakarta pada 5 November 2021.

Presiden KSPI, Said Iqbal (KOMPAS.COM/ADE MIRANTI KARUNIA SARI)

Kongres itu juga mengukuhkan Said Iqbal sebagai Presiden Partai Buruh sekaligus kepengurusan periode 2021 sampai 2026.

Sedangkan Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Buruh dijabat oleh Agus Supriyadi dan Ferri Nazarli.

Partai Buruh resmi terdaftar sebagai partai politik di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui surat keputusan (SK) Menkumham Nomor M.HH-04.AH.11.03 Tahun 2022.

Sebelum dilantik menjadi Presiden Partai Buruh, Said Iqbal merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Mengutip dari Tribunnews.com, Said lahirdi Jakarta pada 5 Juli 1968.

Dia menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 51 Jakarta.

Said Iqbal kemudian melanjutkan pendidikan ke Politeknik (Teknik Mesin) Universitas Indonesia dan lulus Sarjana (S1) dari Teknik Mesin Universitas Jaya Baya.

Studinya lantas dilanjutkan ke jenjang S2 (master) di bidang ekonomi di Universitas Indonesia.

Said Iqbal mulai terjun sebagai aktivis buruh sejak 1992.

Saat itu dia memimpin organisasi buruh sebuah perusahaan elektronik di Bekasi.

Said Iqbal juga pernah memegang jabatan di beberapa organisasi buruh, antara lain Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP LEM SPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Sekretaris DPP FSPMI, Central Comittee Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF), Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), General Council Konfederasi Serikat Buruh Sedunia (ITUC), Presiden DPP FSPMI, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Pengurus Pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Said Iqbal menjabat sebagai Presiden KSPI sejak tahun 2012.

Dia kembali terpilih dalam jabatan yang sama secara aklamasi untuk periode 2017 sampai 2022.

Pada 2013, Said Iqbal meraih penghargaan internasional sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia, The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda, FNV.

Penghargaan ini diberikan bagi mereka, para aktivis buruh yang berjuang demi tegaknya hak-hak buruh di negara masing-masing.

Dalam pemilihan itu, Said Iqbal menyisihkan 200 kandidat lainnya dari seluruh dunia berkat militansinya mengawal demokrasi dan kebebasan berserikat melalui FSPMI dan KSPI.

Selain menjadi pimpinan buruh, ia juga menulis buku.

Sejumlah buku yang ia terbitkan antara lain buku Sepultura (sebuah cita-cita perjuangan tahun 2015), Pemerintah Gagal Menyejahterakan Buruh (Catatan Kritis Perburuan tahun 2017), Kerja Layak Upah Layak dan Hidup Layak Gagal Diwujudkan (Catatan Kritis Perburuan tahun 2018), Buku Putih KAJS yang berjudul Kesehatan dalam Pusaran Kekuasaan (2019), dan juga Gagasan Besar Serikat Buruh (2015).

Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2019, Said Iqbal dikenal sebagai pendukung pasangan kandidat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved