Politisi PDIP 'Semprot' Anies karena Keliling Inggris: Memang Paling Suka Lepas Tangan
Politisi PDI Perjuangan mengkiritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang keliling Inggris.
TRIBUNPALU.COM - Politisi PDI Perjuangan mengkiritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang keliling Inggris.
Bahkan, Anies juga disinggung sering bolos rapat dengan DPRD.
Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritisi penjajakan kerja sama di bidang transportasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Inggris.
Pasalnya, Gubernur Anies Baswedan bakal lengser pada Oktober 2022 mendatang.
Baca juga: Buntut UAS Ditahan Imigrasi dan Dideportasi, Singapore Jadi Trending di Twitter
"Sisa masa jabatan tidak sampai 6 bulan, tentu tidak boleh secara UU membuat keputusan strategis," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (16/5/2022).
Sebagai informasi, Gubernur Anies Baswedan bersama jajaran BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) baru saja menjalin kerja sama dengan Bloomberg New Energy Finance (BlombergNEF) di London Inggris.
Kerja sama dijalani guna mewujudkan target Jakarta bebas emisi pada 2050 mendatang.
Namun di sisi lain, masa jabatan Anies sebagai orang nomor satu di DKI hanya tinggal menyisakan waktu kurang dari 6 bulan lagi.
"Sehingga mencanangkan program hingga 2050 terdengar seperti tong kosong," ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun menyindir Anies Baswedan yang acap kali tak datang dalam rapat paripurna.
Alih-alih datang bertemu dengan mitra legislatifnya, Anies justru sering diwakilkan oleh wakilnya, Ahmad Riza Patria.
"Aneh pergi ke luar negeri untuk bikin rencana jangka panjang, sedangkan rapat dengan DPRD saja tidak mau menyampaikan pertanggungjawaban," kata Gilbert.
Dibandingkan sibuk ke luar negeri, Gilbert pun meminta Anies fokus menyelesaikan persoalan yang ada di ibu kota.
Sebab, banyak program kerja yang dinilai Gilbert belum bisa diselesaikan Anies selama hampir 5 tahun terakhir ini memimpin Jakarta.
"Bukannya bekerja menuntaskan masalah di DKI, apalagi sekarang ada wabah hepatitis akut. Bung Anies memang paling suka lepas tangan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lakukan pertemuan bilateral dengan CEO of Bloomberg New Energy Finance (BloombergNEF), John Moore di Bloomberg European Headquarters, London.
Pertemuan ini pun diketahui guna mendukung rencana pengoperasian kendaraan umum bertenaga listrik secara menyeluruh pada 2030 mendatang, di mana Pemprov DKI Jakarta menggalakan berbagai upaya kolaboratif berskala global.
Terlebih, di tahun 2050 Kota Jakarta ditargetkan mencapai net zero emissions, khususnya melalui kebijakan sustainable mobility.
"Kebijakan sustainable tersebut melalui pengembangan pedestrian, jalur sepeda, integrasi transportasi publik multi moda, target elektrifikasi 50 % armada Transjakarta pada tahun 2025, dan elektrifikasi seluruh armada Transjakarta pada tahun 2030, dan kebijakan terkait lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TribunJakarta.com, Senin (16/5/2022).
Adapun pada awal Maret 2022 lalu, Anies mengungkapkan bila emisi karbon atau gas rumah kaca (GRK) di Jakarta turun 26 persen.
"BloombergNEF sebagai penyedia penelitian strategis, dinilai dapat membantu mengarahkan investasi dan menghasilkan ide-ide yang dapat membantu mempercepat transisi tersebut di Jakarta, dan Indonesia pada umumnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bloomberg New Energy Finance (BNEF).
Penandatanganan yang disaksikan langsung oleh Gubernur Anies ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), M. Yana Aditya; dengan Global Head of Client Relations at BloombergNEF, Benji Kafri; dengan disaksikan CEO Bloomberg Finance, John Moore dan Head of Social Science Divison Transport Studies Unit (TSU) Oxford, Profesor Timothy J Power secara terpisah.
“Kerja sama dengan BNEF dilakukan untuk mengelola data dan riset dalam mendukung adaptasi transisi energi dalam bentuk bus listrik. Kerja sama ini juga salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon dan target capaian net zero emission yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, salah satunya melalui elektrifikasi bus Transjakarta” ujar Yana.(*)
(Sumber: TribunPekanbaru.com)