Dugaan Jual Beli Jabatan

Kadis Pendidikan Sulteng Murka Sampai Melapor ke Polisi dan Tempuh Jalur Adat, Ini Persoalannya

Kemarahan perempuan dengan sapaan akrab Nung Abdullah itu kian membuncah setelah pelaku tak menggubris penawaran 'damai'.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/SUTA
Kadis Pendidikan Sulteng Nung Abdullah melaporkan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pencemaran nama baik di SPKT Polda Sulteng di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikukore, Kota Palu, Rabu (18/5/2022). 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Sulawesi Tengah (Sulteng) Yudiawati Vidiana Windarrusliana marah besar atas postingan di media sosial.

Postingan itu dianggapnya mencoreng nama baik dirinya dan keluarga.

Kemarahan perempuan dengan sapaan akrab Nung Abdullah itu kian membuncah setelah pelaku tak menggubris penawaran 'damai'.

"Sebenarnya hasil diskusi dengan keluarga saya ada tiga opsi. Pertama meminta yang berkaitan memberikan klarifikasi terhadap tulisannya di medsos, lalu meminta yang berkaitan dapat menemui saya dan keluarga secara langsung, dan terakhir menempuh jalur hukum," tutur Nung kepada TribunPalu.com, Kamis (19/5/2022).

"Namun karena yang satu dan dua tidak ditepati, maka saya dan keluarga bersepakat menempuh jalur hukum," katanya menambahkan.

Pihak keluarganya pun saat ini berupaya untuk menempuh penyelesaian melalui adat setelah melapor ke Polda Sulteng.

Duduk Perkara

Perempuan dengan sapaan akrab Nung itu tiba di Polda Sulteng didampingi kuasa hukumnya dari kantor hukum Muslim Mamulai dan Associatesk Erwin dan Yohanes Budiman.

Nung melaporkan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan pencemaran nama baik di SPKT Polda Sulteng di Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikukore, Kota Palu, Rabu (18/5/2022).

Pencemaran nama baik itu diunggah seseorang berinisial AT di Facebook dan Insatagram.

"Mohon kepada Tante Rohani Mastura dan Tante Nung Abdullah ini tidak memporak porandakan struktur pemerintahan di Daerah ini. Anda berdua juga belum jelas punya kontribusi apa pada daerah ini," begitu unggahan AT yang dilaporkan Nung.

Baca juga: Dugaan Pencemaran Nama Baik, Kadis Pendidikan Sulteng Lapor Polisi

Menurut Nung, unggahan itu membias dan merugikan orang tertentu.

"Dalam cuitan itu, selain pencemaran nama baik saya pribadi selaku Kadisdikbud Sulteng, juga menyinggung marga saya karena dalam cuitan tertuang kata Abdullah. Karena itu merupakan marga besar keluarga saya," ucap Nung.

Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah meminta pelaku dugaan pencemaran nama baik itu meminta maaf secara langsung.

Namun permintaan itu tidak diindahkan pelaku.

Kuasa hukum Yudiawati Vidiana Windarrusliana menjelasakan, ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam pristiwa itu.

Antaranya cuitan yang menganggap kliennya dianggap memporak-porandakan wilayah Sulteng.

Kemudian terkait cuitan terlapor yang berisi kata yang mempertanyakan kontribusi apa yang diberikan oleh pelapor atas kinerjanya.

"Kami mempertanyakan basis data apa yang dimiliki dari pihak terlapor sehingga berani memberikan pernyataan seperti itu," ujar kuasa hukum Muslim.

Menurutnya, unggahan terlapor itu menimbulkan opini publik.

Baca juga: Kisruh Dugaan Jual Beli Jabatan di Pemprov Sulteng, Ombudsman: Pertanda Lemahnya Fungsi Baperjakat

Mengingat saat ini juga pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan tentang Dugaan Jual Beli Jabatan di lingkup Pemprov Sulteng.

"Terkait isu jual beli jabatan itu kan soal lain dan tidak ada hubungan dengan kasus klien kami. Ketika cuitan soal jual beli jabatan itu dan cuitan kasus klien kami dijadikan satu kesatuan, maka pasti dianggap bahwa klien kami ada bermain di situ," jelas Muslim.

"Sedangkan fakta hukumnya bahwa, klien kami tidak pernah dipanggil baik diperiksa maupun menjadi saksi. Maka opini publik jadi berkembang seolah-olah klien kami ini yang memainkan itu, makanya satu persoalan jangan pernah dikait-kaitkan dengan persoalan lainya," tuturnya menambahkan.

Dia menuding terlapor bertentangan dengan UU Nomor 11 tahun 2008 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU ITE.

Sosok Nung Abdullah

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana (54) punya gaya humor tersendiri.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana (54) punya gaya humor tersendiri. (TRIBUNPALU.COM)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tengah Yudiawati Vidiana (54) punya gaya humor tersendiri.

Istri mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Palu Ichsan Hamzah itu bahkan pernah membuatkan kejutan untuk ulang tahun sang suami.

Di akhir masa jabatan suaminya, perempuan kelahiran Banjarmasin 12 Juli 1967 itu membuat keributan di kantor Diskominfo Palu.

Ibu tiga anak itu memarahi sang suami karena kedisiplinan karyawan tidak terjaga.

Baca juga: Hardiknas, Guru-guru Pamer Inovasi dan Kerajinan Tangan di Kantor Disdikbud Palu

Padahal, wanita yang akrab Nung Abdullah itu telah mengatur skenario dengan pagawai Diskominfo Palu untuk bersembunyi saat dirinya muncul di kantor tersebut

Setelah keributan itu mengundang banyak perhatian, barulah Nung Abdullah mengeluarkan kue ulang tahunnya.

Lantas Siapa Yudiawati Vidiana?

Perempuan berdarah Sunda itu adalah keponakan Kiesman Abdullah, Wakil Gubernur Sulteng periode 1996-2001.

Putri Safrun Abdullah itu berlatar belakang pendidikan kesehatan.

Terakhir, dia mengambil gelar master kesehatannya di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Lahir dan besar dari keluarga birokrat, Nung Abdullah pun sudah melanglang buana selama masa pengabdian di lingkup Pemerintah Provinsi Sulteng.

Dia pernah bertugas di Dinas Perputakaan dan Dinas Kesehatan.

Setelah Kadis Pendidikan Sulteng pensiun di 2021, dia pun dipercaya mengisi jabatan itu hingga saat ini.

Baca juga: WhatsApp Punya Fitur Baru, Chat Filters Kini Hadir untuk Saring Pesan WhatsApp Masuk

Ada banyak cerita menarik dari Nung Abdullah, termasuk terkait kebersamaannya dengan sang suami yang telah pensiun.

“Suami saya itu sekarang lebih banyak di rumah dan warung kopi. Jadi kami lebih banyak waktu,” kata wanita yang telah membina rumah tangga selama 29 tahun tersebut di ruang kerjanya, Kantor Disdikbud Sulteng, Jl Setia Budi, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.   

Dia pun membagikan tips agar selalu kelihatan segar dan awet muda.

“Selalu bahagia. Mau sedih, mau jengkel, harus bahagia. Jadilah diri sendiri dan jangan berdiri di atas kaki orang lain,” ucap Nung.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved