Bacaan & Tafsir Surah Al Muddassir Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini adalah bacaan dan tafsir Surah Al Muddassir lengkap dengan tulisan Arab dan artinya.
dan Aku beri kelapangan (hidup) seluas-luasnya.
ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ - ١٥
15. ṡumma yaṭma'u an azīd
Kemudian dia ingin sekali agar Aku menambahnya.
Baca juga: Asbabun Nuzul & Bacaan Surah Al Qiyamah Ayat 1-40, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Tafsir Surah Al Muddassir Ayat 11 hingga 15
Ayat 11
Di antara tokoh pendurhaka yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat ini dan akan mengalami kesulitan pada hari Kiamat adalah al-Walid bin al-Mugirah.
Terhadap tokoh ini dan siapa saja yang perilakunya sama dengan al-Walid, maka Allah menegaskan demikian, Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya, tanpa bantuan dari siapa pun
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa Dialah yang akan berbuat sesuatu terhadap orang yang telah diciptakan-Nya sendiri.
Dia telah menciptakan dan mengeluarkannya dari perut ibunya, tanpa harta bahkan tanpa anak.
Lalu Dia menganugerahkan rezeki kepadanya, dan kepandaian memimpin kaumnya.
Akan tetapi, dia membangkang kepada-Nya.
Ayat ini menyebutkan kata-kata "wahid" (satu-satunya), sebagai sindiran kepada al-Walid yang bergelar wahid, sebab dialah yang paling menonjol di kalangan kaumnya karena kekayaan, pangkat, dan harta yang dimilikinya.
Al-Walid memiliki kebun ladang serta areal peternakan yang luas antara Mekah dan tha'if.
Ia mempunyai unta, kuda, kambing, dan budak belian. Mempunyai tujuh orang anak yang perkasa (tiga di antaranya masuk Islam, yaitu Khalid, Hisyam, dan 'Imarah).
Menurut Mujahid, putranya 10 orang. Lebih dari itu, Allah telah menganugerahkan usia panjang dengan kekayaan yang cukup kepada al-Walid itu (wafat dalam usia 90 tahun), dihormati dan disegani kaumnya.
Ayat 12
Penciptaan manusia pastilah melibatkan kedua orang tua, namun pada ayat ini peran itu dinafikan karena menunjukkan ancaman yang serius terhadap yang durhaka.
Dan orang tersebut juga Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah melalui sebab-sebab yang telah ditetapkan,
Allah mengungkapkan bahwa Dia memberikan kepada al-Walid harta yang banyak.
Allah telah menganugerahinya berbagai macam harta, sehingga menjadi satu-satunya orang terkaya di kalangan kaumnya.
Tidaklah mengherankan kalau sampai terlontar ucapan dari mulut al-Walid perkataan:
Sayalah satu-satunya anak dari satu-satunya di negeri ini, tiada seorang pun di kalangan Arab yang sepertiku atau seperti ayahku, al-Mugirah. (Riwayat al-Qurthubi)
Baca juga: Bacaan Surah Al Qiyamah dan Tafsirnya Ayat 36 hingga 40, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin & Artinya
Ayat 13
dan juga anugerah berupa anak-anak yang selalu bersamanya,
Ayat ini mengungkapkan bahwa Allah pun menganugerahkan kepada hartawan dan bangsawan Quraisy ini putra yang selalu ikut serta bersamanya.
Sebab dia orang kaya dan tidak memerlukan bantuan orang lain mengurus anaknya, maka anaknya tidak perlu mengembara ke negeri lain untuk mencari rezeki karena semuanya harus berdekatan dengan ayahnya sendiri.
Ada pula yang mengartikan bahwa anak-anak al-Walid selalu mendampinginya apabila ia menghadiri pertemuan atau perayaan-perayaan, sehingga menimbulkan kesan akan kebesaran dan kemuliaannya. Putra-putra yang dibanggakan itu ada 7 orang (al-Walid, Khalid, 'Imarah Hisyam, 'As, Qais, dan 'Abdussyam).
Tiga orang di antaranya (Khalid, Hisyam, dan 'Imarah) telah masuk Islam, memenuhi seruan Nabi Muhammad.
Ayat 14
Ayat ini melanjutkan uraian tentang keistimewaan yang diberikan Allah kepada al-Walid bin al-Mugirah.
Dan di samping itu Aku berikan baginya kelapangan hidup seluas-luasnya.
Ayat ini mengutarakan bahwa Allah mencurahkan rezeki sebanyak-banyaknya kepada al-Walid berupa harta, anak, dan umur panjang. Ditambah lagi karunia berupa kedudukan yang tinggi di kalangan Quraisy, sehingga mendapat gelar terhormat sebagai "Raihanah Quraisy".
Seharusnya al-Walid bersyukur kepada Allah atas segenap nikmat dan kesenangan yang diterimanya.
Akan tetapi, justru sebaliknya dia berpaling dari kebenaran dan bersikap keras kepala.
Sifat seperti ini disebutkan dalam Al-Qur'an:
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu. (al-An'am/6: 1)
Ayat 15
Ayat ini melanjutkan uraian tentang keistimewaan yang diberikan Allah kepada al-Walid bin al-Mugirah.
Dan di samping itu Aku berikan baginya kelapangan hidup seluas-luasnya.
Ayat ini mengutarakan bahwa Allah mencurahkan rezeki sebanyak-banyaknya kepada al-Walid berupa harta, anak, dan umur panjang. Ditambah lagi karunia berupa kedudukan yang tinggi di kalangan Quraisy, sehingga mendapat gelar terhormat sebagai "Raihanah Quraisy".
Seharusnya al-Walid bersyukur kepada Allah atas segenap nikmat dan kesenangan yang diterimanya.
Akan tetapi, justru sebaliknya dia berpaling dari kebenaran dan bersikap keras kepala.
Sifat seperti ini disebutkan dalam Al-Qur'an: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu. (al-An'am/6: 1)
(TribunPalu/Kim)