Bak Spiderman, Pentolan KKB Bergelantungan di Tali Lewati Batas Negara Indonesia-Papua Nugini

Jalur yang digunakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, adalah jalur jalan tikus, tapi bukan jalan biasa.

handover
Salah seorang anggota KKB saat merayap pada tali di sebuah sungai di Papua. 

Sungai tersebut berarus deras, dengan tingkat kesulitan yang tinggi bila dilakukan penyeberangan.

Jangan menyeberangkan manusia, untuk menyeberangkan barang bahkan ternak pun sekali pun, susahnya minta ampun.

momen saat oknum KKB lari selamatkan diri

Namun, di tengah sulitnya menyeberangi sungai besar tersebut, ada hal janggal yang justeru terjadi di tempat itu.

Hal janggal itu, adalah para pria dengan ciri-ciri seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) justeru berkeliaran bebas di wilayah tapal batas.

Bila sehari sebelumnya pria tersebut terlihat di wilayah Papua Nugini (PNG), pada hari berikutnya, orang yang sama justeru terlihat berada di wilayah Indonesia.

Yang jadi soal, adalah bagaimana caranya mereka menyerangi sungai nan luas tersebut. Karena tubuh mereka tak basah sedikit pun oleh air yang mengalir deras di sungai tersebut.

Di sungai tersebut, misalnya, tak ada jembatan yang dibangun untuk diseberangi. Tak ada pula kayu melintang sehingga bisa digunakan.

Akan tetapi, mengapa para awak KKB sepertinya demikian leluasa keluar masuk Papua Nugini dengan melintasi sungai tersebut?

Atas pertanyaan itulah aparat TNI Polri lantas melakukan penelusuran dari muara hingga ke hulu sungai.

Dari video yang viral tersebut tampak jelas betapa aparat penjaga tapal batas negara, bekerja siang malam untuk membongkar rute rahasia kelompok separatis tersebut.

Dari kerja keras itulah akhirnya terungkap bahwa jalur khusus yang digunakan KKB adalah rute yang tak disangka-sangka oleh siapa pun termasuk prajurit TNI Polri.

Jalur jalan khusus tersebut bukan terbuat dari kayu, bukan berpijak di atas tanah, bukan melalui laut atau alur sungai yang beraliran deras.

Jalur jalan itu justeru dibuat dari seutas tali, yang dia bagian ujungnya masing-masing diikat pada pepohonan.

Tali tersebut bukan dibuat melintang persis di atas air yang sedang mengalir. Sebab hal itu tentu mudah dilihat oleh aparat pengawal tapal batas.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved