Dicuekin PPB dan Amerika, KKB Papua Surati PM Australia, Minta Dukungan Merdeka dari Indonesia
KKB Papua mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk memperoleh dukungan.
TRIBUNPALU.COM - Hingga kini Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih terus mendesak Pemerintah Indonesia melepaskan wilayah Bumi Cendrawasih.
Berkedok meraih kemerdekaan, KKB Papua bahkan telah meminta bantuan sejumlah negara.
Bahkan baru-baru ini, KKB Papua mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk memperoleh dukungan.
Juru bicara KKB Papua Sebby Sambom mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.
Surat tersebut dikirim sebelum kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia pada 5-7 Juni 2022.
“Diplomat TPNPB-OPM telah kirim surat ke PM (Australia),” kata Sebby Sambom lewat keterangan tertulis.
Dalam surat yang ditulis dalam Bahasa Inggris itu, KKB Papua meminta PM Australia membahas masalah konflik di Papua saat bertemu Presiden Joko Widodo.
Surat tersebut dikirim atas nama Akouboo Amatus Douw, yang ditulis sebagai Chairman of Diplomatic Council Free Papua Movement.
“Meminta Perdana Menteri Australia, Menteri Luar Negeri dan delegasi pemerintah Australia membahas konflik bersenjata, kemanusiaan dan HAM dengan Presiden Indonesia Joko Widodo,” demikian isi surat tersebut.
KKB Papua Ngadu ke Amerika
Egianus Kogoya mengadu ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) hingga Amerika Serikat.
Ia meminta, seluruh dunia memantau situasi terkini konflik di Papua.
“Kepada PBB, juga kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika, Pemerintah Negara-Negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua dan dan lebih khusus wilayah Ndugama,” kata Egianus Kogoya.
Setelah meminta tolong kepada AS dan PBB, kini KKB menunjukkan bukti serangan TNI-Polri.
Mereka memamerkan peluru mortir yang disebut-sebut telah digunakan TNI-Polri hingga menghancurkan rumah warga.