Pertamina Ungkap Daerah Tersulit Penyaluran BBM Satu Harga di Sulawesi, Faktor Ini Penyebabnya
Pemerintah telah menetapkan program BBM Satu Harga hingga daerah pelosok di seluruh Indonesia.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah telah menetapkan program BBM Satu Harga hingga daerah pelosok di seluruh Indonesia.
Di Sulawesi, BBM Satu Harga telah menjangkau hingga ke pulau paling ujung Sulawesi yaitu Pulau Miangas, Sulawesi Utara.
BBM di pulau ini disuplai dari terminal BBM Bitung menggunakan kapal tengker dengan jarak tempuh kurang lebih 8 hari untuk cuaca normal dan 13 hari saat cuaca buruk.
Selain Pulau Miangas, BBM Satu Harga ini telah sampai di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
Kecamatan Seko ini dinilai sebagai daerah dengan akses darat paling sulit dalam penyaluran BBM di Sulawesi.
Perjalanan ke Seko harus ditempuh menyusuri hutan tropis dengan kondisi jalan yang berkelok.
Hal ini membuat BBM harus dipindahkan ke sejumlau drum kemudian diangkut pickup dan truk double gardan.
"BBM Satu Harga untuk kecamatan Seko beroperasi pada Juli 2018. Konsumsi BBM per bulan untuk premium sebanyak 20 kilo liter dan 20 kilo liter untuk biosolar," ujar Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Agus Dwi Jatmoko, Kamis (9/6/2022).
Sementara untuk program One Village One Outlet (OVOO), terdapat Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Pinembani termasuk daerah tertinggal berdasarkan Perpres No. 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024.
"Lokasinya terletak sekitar 60 Km ke arah Barat Daya Kota Palu. Kondisi jalan berbatu dan belum ada aspal sama sekali membuat waktu tempuh mencapai sekitar 3-4 jam. Apabila menggunakan kendaraan roda 4 dan 2-3 jam apabila menggunakan kendaraan roda 2. Itu dengan catatan tidak sedang hujan, apabila hujan mungkin bisa sampai 5 jam dengan mobil," tutur Agus.(*)