Nasib Mengenaskan Ibu di Ukraina, Memohon ke Tentara Rusia agar Jasad Suami dan Anaknya Dikembalikan

Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia.

Evgeniy Maloletka/AP
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret, karena orang-orang tidak dapat melakukan pemakaman tradisional karena pengeboman besar-besaran oleh pasukan Rusia. Terbaru, Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia. 

TRIBUNPALU.COM - Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia.

Viktoria bersama bayinya Varvara harus bertahan hidup berdua seusai suami dan anak gadis Viktoria yakni Petro dan Veronika (12) tewas karena serangan pasukan militer Rusia.

Petro dan Veronika tewas seusai keluarga Viktoria berusaha melarikan diri dari Chernihiv pada Maret 2022 lalu.

Baca juga: Putin Kabarkan Akan Bertemu Jokowi pada 30 Juni di Rusia, Apa yang Akan Jadi Topik Bahasan?

Baca juga: Jokowi Dikabarkan Temui Vladimir Putin pada 30 Juni di Moskow, Media Rusia Sebut Kunjungan Penting

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Viktoria dan bayinya berhasil bertahan hidup karena bersembunyi di sebuah mobil.

Penderitaan Viktoria berlanjut ketika ia dan bayinya diculik oleh tentara Rusia dan dipaksa hidup di basemen bersama ratusan warga sipil lainnya.

Saat berada di basemen, Viktoria terus-terusan memohon kepada tentara Rusia agar jasad suami dan anak gadisnya dikembalikan.

"Mereka terus menolak," ujar Viktoria.

Viktoria bercerita, pada suatu ketika ia memiliki kesempatan untuk berbicara dengan komandan pasukan Rusia tersebut.

Komandan pasukan Rusia yang berbicara dengan Viktoria akhirnya mengabulkan permintaan Viktoria dan mengembalikan jasad Petro dan Veronika.

Viktoria kemudian menguburkan jasad suami dan anak gadisnya di sekolah tempatnya disekap.

"Terdapat sekira lima tentara Rusia dan emreka menggali dua makam untuk anak dan suami saya," jelas Viktoria.

Setelah Viktoria dan bayinya dibebaskan dari basemen, ia pergi meninggalkan Ukraina menuju Polandia.

Viktoria mengaku hendak pergi ke Inggris namun masih menunggu terbitnya visa miliknya.

Tidur Berdiri Selama 25 Malam

Sementara itu, seorang kakek bernama Mykola Klymchuk (60) dipaksa untuk tinggal di sebuah basemen berukuran sedang yang diisi hingga 130 orang.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved