Nasib Mengenaskan Ibu di Ukraina, Memohon ke Tentara Rusia agar Jasad Suami dan Anaknya Dikembalikan

Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia.

Evgeniy Maloletka/AP
Mayat-mayat dimasukkan ke dalam kuburan massal di pinggiran Mariupol, Ukraina, pada 9 Maret, karena orang-orang tidak dapat melakukan pemakaman tradisional karena pengeboman besar-besaran oleh pasukan Rusia. Terbaru, Seorang ibu di Ukraina bernama Viktoria Kovalenko harus mengalami nasib yang mengenaskan di tengah kondisi invasi Rusia. 

Minimnya ruangan yang tersedia membuat Anastasiia harus terus berdiri.

"Kita tidur berdiri. Bukan berarti kita bisa tidur. Mustahil untuk tidur, begitu banyak serangan yang mengarah ke sini," ujar Anastasiia.

Tidak adanya ventilasi yang cukup dalam ruangan tersebut juga semakin membuat warga yang berlindung di dalam merasa tidak nyaman.

Mykola menjelaskan, selama dirinya tinggal di basemen yang sama dengan Anastasiia, ada 12 orang yang tewas.

Sebagian besar dari mereka adalah warga lanjut usia.

Mykola meyakini para warga lansia tersebut tewas karena sesak napas.

Ketika ada warga yang meninggal, mayatnya tidak bisa langsung dikeluarkan dari basemen.

Tentara Rusia tidak setiap hari membolehkan warga untuk membuang jasad orang yang meninggal di basemen.

Warga yang hidup di basemen terpaksa tinggal bersama mayat selama berjam-jam bahkan berhari-hari sebelum akhirnya jasad bisa dibawa ke luar.

"Sangat menyeramkan. Saya mengenal orang-orang yang meninggal," kata Anastasiia.

"Mereka (orang-orang yang meninggal) memerlakukan kami sangat baik. Saya merasa sangat sedih, mereka mati tanpa alasan di sini," ujarnya.

Mykola menjelaskan, dalam kondisi normal para lansia itu tidak seharusnya tewas di basemen.

Mykola melanjutkan, bahkan untuk sekadar buang air pun tentara Rusia sering melarang.

Tentara Rusia meminta warga yang ada di basemen menggunakan ember untuk buang air.

Tepatnya pada 3 April 2022 pasukan militer Rusia mundur dari Yahidne.

Anastasiia mengaku masih bisa mendengar suara tembakkan dan sering merasa ketakutan.

Pada foto yang diabadikan oleh bbc.com, wajah Anastasiia terlihat tertekan dan stres seusai mengalami hidup di tengah konflik. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Perjuangan Ibu di Ukraina Memohon ke Tentara Rusia agar Jenazah Suami dan Anaknya Dikembalikan

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved