Iduladha 2022
Bolehkah Menjual Kulit Hewan Kurban, Lalu Hasilnya Dibagi ke Fakir Miskin? Ini Penjelasan Ustaz
Bagaimana hukum menjual kulit hewan kurban yang nanti hasilnya akan dibagikan ke fakir miskin? Inilah penjelasan Buya Yahya.
Apakah Boleh Menjual Kulit Hewan Kurban yang Hasilnya Dibagi ke Fakir Miskin? Ini Penjelasan Ustaz
TRIBUNPALU.COM - Tak lama lagi umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban.
Umumnya hewan yang dikurbankan di Indonesia seperti sapi, kambing ataupun domba.
Lalu apakah boleh menjual kulit hewan kurban dalam ajaran agama Islam?
Bagaimana hukumnya jika hasil penjualan kulit tersebut akan dibagikan kepada fakir miskin?
Melalui tayangan di YouTube Buya Yahya, ia mendapatkan pertanyaan tentang hukum menjual kulit hewan kurban.
Buya Yahya mengatakan jika menjual kulit hewan kurban dilarang dalam ajaran agama Islam menurut Mahzab Imam Syafii.
Ia menjelaskan, kulit hewan kurban dan dagingnya harus dibagikan kepada yang berhak menerima.
"Daging termasuk kulit hewan kurban itu dibagikan, tidak boleh dijual," ujarnya saat menjawab pertanyaan jemaah.
Baca juga: Cara Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam, Apakah Ada Ketentuan Bobotnya? Ini Penjelasan Ustaz
Baca juga: Bolehkah Patungan atau Iuran Kurban di Sekolah? Apakah Hukumnya Sah? Ini Penjelasan Ustaz

Kulit Hewan Kurban Boleh Dijual dengan Syarat Tertentu
Kemudian Buya menjelaskan suatu keadaan di mana terdapat hewan kurban yang banyak, dan kulitnya tidak ada yang bisa mengolah.
Maka dalam kondisi ini panitia boleh menjual kulit hewan kurban dan hasilnya dikembalikan ke orang yang berhak menerima kurban.
Pendapat tersebut didasari pada Mahzab Imam Abu Hanifah dan Imam Hambali.
"Menurut Mahzab Imam Hambali dan Imam Abu Hanifah boleh menjual kulit yang apabila dibagikan tidak ada yang bisa mengolah.
Lalu hasilnya dikembalikan kepada orang yang berhak menerima kurban tadi," sambung Buya saat menjelaskan.