Teman Tewas Akibat Tembakan 'Gaib', Anggota KKB Lari Ketakutan ke Pos TNI, Minta Perlindungan

Anggota KKB Papua bohongi prajurit TNI, buat laporan ditembak padahal mereka yang menembak.

handover/tribunnews
Anggota KKB di Intan Jaya, Papua. Anggota KKB Papua bohongi prajurit TNI, buat laporan ditembak padahal mereka yang menembak. 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua hingga kini masih bisa berkeliaran bebas.

Banyak anggota KKB yang tak dikenali oleh TNI-Polri.

Saat berpapasan dengan TNI, anggota KKB ini kerap berbohong dan menutupi identitas mereka.

Seperti kisah yang terjadi baru-baru ini.

Kisah ini terjadi saat prajurit TNI tengah melakukan patroli.

Pagi itu, satu regu yang terdiri dari prajurit TNI Polri melakukan patroli ke sebuah kampung di wilayah pedalaman Papua.

Baca juga: Panggil Pelatih Luar Negeri, Anggota KKB Jalani Latihan Militer Mengerikan, Lebih Keras dari TNI

Ketika sudah berjalan cukup jauh dari Pos Keamanan, prajurit TNI Polri itu secara kebetulan melihat sesosok pria yang berada tak jauh dari tempat para prajurit itu berada.

Wajah pria itu tak lazim bagi TNI Polri. Karena sering ditemui dalam setiap kesempatan. Mereka juga kerap kumpul bersama bila berada di kampung.

Karena faktor itulah sehingga saat berpapasan di tengah hutan, prajurit TNI Polri pun menyodorkan rokok, hal yang biasa dilakukan saat kumpul bersama masyarakat.

Semua ini terungkap dari sebuah video yang kini viral di media sosial. Video viral itu memperlihatkan kebersamaan prajurit TNI Polri dengan pria itu saat bertemu di tengah hutan.

Hal mengejutkan yang terlihat dari video berdurasi singkat itu, adalah pria tersebut menolak suguhan prajurit TNI Polri. Ia beralasan sudah tak lagi merokok dalam beberapa hari terakhir.

Alasan itu sepertinya dibuat-buat. Karena beberapa saat sebelumnya, pria itu terlihat membuang puntung rokok manakala ia belum menyadari kalau prajurit TNI Polri sedang berada di dekatnya.

Bagi TNI Polri, sikap pria itu tak dipersoalkan. Hanya saja ada hal yang sedikit mengganggu benak para penegak kedaulatan NKRI tersebut.

Sebab ketika ditanya sedang berbuat apa di hutan itu, pria tersebut menjawab sedang bekerja kebun. Padahal peralatan yang dibawa bukan parang tetapi busur dan anak panah.

Selain itu, ekspresi pria itu tak seperti biasanya. Matanya jelalatan dengan sikap yang tak lagi bersahabat.

Melihat perubahan sikap itu, prajurit TNI Polri pun tak mempersoalkannya. Pria itu dibiarkan melanjutkan pekerjaan jika benar-benar sedang membersihkan rerumputan di kebun.

Prajurit TNI yang bertugas di Tanah Papua
WASPADA - Aparat TNI Polri sedang waspada saat berada di tengah hutan Papua. Situasi ini terekam kamera saat detik-detik menghadapi kelompok kriminal bersenjata di daerah bergolak tersebut.

Makanya, prajurit berseragam loreng itu memilih melanjutkan perjalanan ke arah perbukitan yang lebih tinggi.

Ketika berada di tempat yang agak tinggi, prajurit TNI Polri mencoba mendeteksi situasi di sekitar kawasan hutan, termasuk menengok kembali ke arah pria tersebut.

Betapa kagetnya ketika dari balik teropong, prajurit TNI Polri menyaksikan pria tersebut telah berada bersama beberapa pria lain yang menenteng senjata api.

Bahkan pria itu sempat menunjuk ke tempat dimana dirinya berpapasan dengan aparat TNI Polri yang sedang melakukan patroli.

Masih dari balik teropong, terlihat tiga di antara beberapa Anggota KKB itu, memegang senjata api laras panjang dan siap menembak.

Anggota KKB itu tak tahu, kalau pasca berpapasan dengan pria itu, prajurit TNI Polri lantas mengambil jalan lain menuju bukit yang dituju.

Lantaran Anggota KKB menyangka kalau prajurit TNI Polri masih berada pada jalur tersebut, mereka pun bersiap-siap untuk melakukan penyerangan.

Pada saat itulah prajurit TNI Polri mencoba menembak dengan sasaran batu kecil yang bertengger di atas batu besar, persis di samping pria bersenjata.

Mengingat senjata yang digunakan prajurit TNI Polri itu berperedam suara, sehingga Anggota KKB pun tak tahu dari mana arah datangnya amunisi TNI Polri tersebut.

Para pria yang adalah awak TPNPB - OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ) lantas melepaskan tembakan balasan yang dilakukan secara membabibuta.

Tembakan balasan itu tentu saja tak mengenai sasaran, yakni prajurit TNI Polri.

Anggota KKB saat sedang bersiap-siap untuk melakukan tindakan anarkis di Papua. Baru-baru ini KKB memancing TNI Polri keluar dari Pos Keamanan. Tak dinyana, sebelum menembak malah tewas tertembak.
Anggota KKB saat sedang bersiap-siap untuk melakukan tindakan anarkis di Papua. Baru-baru ini KKB memancing TNI Polri keluar dari Pos Keamanan. Tak dinyana, sebelum menembak malah tewas tertembak. (POS-KUPANG.COM)

Hanya saja, tembakan anggota KKB itu membahayakan warga lain yang mungkin sedang melintasi hutan tersebut.

Olehnya, prajurit TNI pun terpaksa melepaskan amunisi ke arah tiga pria bersenjata yang sedang melepaskan tembakan itu.

Hanya dengan beberapa peluru, ketiga pria itu tamat riwayatnya. Tubuh mereka jatuh dan terguling ke arah samping.

Sedangkan dua pria lain termasuk lelaki yang dijumpai sebelumnya yang menenteng busur dan anak panah, tidak diapa-apakan oleh prajurit TNI Polri.

Seusai insiden baku tembak itu, prajurit TNI Polri pun memilih melewati jalan memutar untuk kembali lagi ke Pos Keamanan.

Ketika hari menjelang sore, dua pria yang masih lengkap dengan busur dan anak panah, mendatangi Pos Keamanan lalu melaporkan tentang insiden baku tembak yang terjadi di tengah hutan beberapa jam sebelumnya.

Kedua pria itu melaporkan hal yang bukan sebenarnya. Mereka menuturkan bahwa TNI Polri telah menembak mati warga sipil yang sedang berkebun di tengah hutan.

Keduanya tak mengira kalau yang menerima laporan tersebut, adalah salah satu prajurit TNI yang baru saja pulang dari lokasi baku tembak tersebut.

Dari laporan yang disampaikan itu terungkap jelas betapa anak buah para panglima KKB di Tanah Papua itu telah memutarbalikan fakta.

Makanya ketika ditanya, dimanakah pria yang satunya lagi, yang terdeteksi sempat bersama anggota KKB yang tertembak di tengah hutan, kedua pria itu tak sanggung menjawabnya.

Sambil menggaruk-garukan kepala, kedua pria itu seakan mengaku kalau pria tersebut tak mau datang bersama. Meski demikian, mereka tetap bersikeras kalau prajurit TNI Polri telah menembak warga sipil.

Ketika ditanya lagi, sedang berbuat apakah kedua pria tersebut di lokasi kejadian, lagi-lagi mereka tak bisa menjawabnya.

Pada saat itulah terungkap fakta bahwa saat insiden tersebut, ketiga warga sipil itu kebetulan sedang bersama anggota KKB.

Mereka sempat duduk bersama setelah beberapa saat sebelumnya bertemu anggota KKB tersebut di tempat itu.

Anggota KKB Papua menggelar pertemuan dan menyatakan perang. Sementara Panglima KKB Papua Egianus Kogoya semakin percaya diri setelah anggotanya berhasil merampas senjata Sniper Steyr dari anggota Brimob Yon D Wamena Bripda Diego Fernando Rumaropen.
Anggota KKB Papua menggelar pertemuan dan menyatakan perang. Sementara Panglima KKB Papua Egianus Kogoya semakin percaya diri setelah anggotanya berhasil merampas senjata Sniper Steyr dari anggota Brimob Yon D Wamena Bripda Diego Fernando Rumaropen. (YOUTUBE RIMBA HUTAN 61)

Tapi karena anggota KKB itu sudah tertembak, sehingga mereka pun memilih pulang lalu datang ke Pos Keamanan tersebut.

Lantaran saat datang ke Pos Keamanan, kedua pria tersebut hanya membawa busur dan anak panah, sehingga prajurit TNI Polri pun membiarkan keduanya untuk pulang.

Untuk mencairkan suasana sebelum dibolehkan pulang, kedua pria itu pun diajak untuk menghentikan aksinya agar warga tak panik atas perbuatannya.

Mungkin karena baru menyadari bahwa tindakannya membahayakan orang lain, kedua pria itu pun secara sukarela menyerahkan busur dan anak panah kepada aparat TNI Polri.

Beberapa saat kemudian, keduanya pulang tanpa membawa senjata tradisional miliknya. Dengan rokok di tangan, mereka berjalan sambil sesekali menjawabi sapaan aparat keamanan.

Berangkat dari video yang viral di media sosial itu, tertangkap kesan bahwa warga sipil yang adalah orang asli Papua, umumnya tak ingin bergabung dengan KKB.

Namun demi keselamatan, mereka terpaksa menuruti apa kehendak anggota KKB, walau hal itu bertentangan dengan sikap tegas TNI Polri.

Untuk itu, prajurit TNI Polri hendaknya terus melakukan sosialisasi tentang keutuhan NKRI. Jika ini terus dilakukan, maka suatu hari nanti, warga akan menyadari tindakan sesat KKB. (frans krowin/*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kedok Anggota KKB Ini Terbongkar Saat Mendatangi Pos Keamanan, Lapornya Ditembak Padahal Menembak, 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved