Lurah Lasoani Kota Palu Canangkan Pembuatan Buku Sejarah Pue Mantikulore

Lurah Lasoani, Kota Palu, Erwin mencanangkan pembuatan buku sejarah Pue Mantikulore atau biasa dikenal masyarakat sekitar Pajoe Gadera.

Editor: Haqir Muhakir
Alan
Batu nisan makam Pue Mantikulore yang menyerupai kepala kuda. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM,PALU - Lurah Lasoani, Kota Palu, Erwin mencanangkan pembuatan buku sejarah Pue Mantikulore atau biasa dikenal masyarakat sekitar Pajoe Gadera.

Pajoe Gadera masih memiliki hubungan keluarga dengan Raja Palu pertama yaitu Pue Nggari dan Pue Njidi.

"Yah, saya merencanakan untuk pembuatan bukunya, ini masih kita gali lagi sejaranya agar terkumpul dan bisa di muat di dalam buku," ujar Erwin kepada TribunPalu.com, Senin (4/7/2022) siang.

Erwin menambahkan, makam Pue Mantikulore merupakan situs penting yang harus dijaga dan dikenalkan kepada anak cucu kedepannya.

Olehnya, dengan pembuatan buku itu, diharapkan sejarah Pue Mantikulore akan terus terjaga dan menjadi penambah ilmu sejarah di Kota Palu.

Baca juga: Batu Nisan Menyerupai Kepala Kuda di Kota Palu, Pemilik Makan Ternyata Pangeran dari Tanah Mandar

"Kemarin kan lokasi makamnya sudah dilakukan perbaikkan oleh pemerintah Kota Palu, sekarang biar dapat terus terjaga kita juga berencana untuk mengabadikannya dalam buku," sebutnya.

Erwin menceritakan, makam Pue Mantikulore sangat dikeramatkan oleh warga sekitar.

Tidak jarang, warga yang datang berziarah ke makam tersebut mengharapkan permintaan dikabulkan.

Bahkan, makam tersebut sangat ramai dikunjungi saat menjelang hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

"Bukan hanya orang Palu saja yang datang berziarah ke makam itu. Ada juga orang Cina datang untuk minta keturunan atau lain sebagainya," terangnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved