KKB Papua

Bekingan Pentolan KKB Papua Tidak Sembarangan, Terang-terangan Membantu Meski Punya Jabatan Penting

Pentolan KKB Papua, Benny Wenda ternyata memiliki bekingan yang bukan orang sembarangan.

Handover
Pentolan KKB Papua, Benny Wenda ternyata memiliki bekingan yang bukan orang sembarangan. 

TRIBUNPALU.COM - Pentolan KKB Papua, Benny Wenda ternyata memiliki bekingan yang bukan orang sembarangan.

Diketahui, bekingan bos KKB Papua itu merupakan pejabat di negara lain.

Salah satu bekingan pimpinan KKB Papua menduduki jabatan penting di negara Vanuatu.

Vanuatu merupakan negara kepulauan di barat daya samudera pasifik. Berada di sebelah timur Australia, barat Fiji, selatan Kepulauan Solomon, dan timur laut Kaledonia Baru.

Negara Vanuatu sangat getol mendukung Papua Barat merdeka.

Di negara tersebut ada asosiasi yang diberi nama Vanuatu West Papua Independence Struggle Association ( VWPISA ) atau Asosiasi Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat Vanuatu. Selain itu ada Kantor Perjuangan Papua Barat.

Chairman of VWPISA dijabat Elder Job Dalesa. Elder Job Dalesa ini yang menyambut Benny Wenda di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Senin 4 Juli 2022.

President United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP ) atau Presiden Sementara Gerakan Pembebasan Papua Barat Benny Wenda saat ini sedang berada di Vanuatu, dilansir dari dailypost.vu.

Selain Elder Job Dalesa, Benny Wenda juga disambut pelopor perjuangan Papua Barat dan mantan Sekretaris Jenderal Provinsi SHEFA Morris Kaloran serta penjaga Kantor Papua Barat Freddy Warome.

Menurut dailypost.vu, Benny Wenda bertemu dengan Komite Eksekutif VWPISA dan Dewan Pemerintah Provinsi ( SPGC ) SHEFA serta sejumlah pejabat di antaranya, Presiden Dewan Kepala Malvatumauri Willie Plasua dan Presiden Dewan Kepala Vaturisu Simeon Poilapa.

Benny Wenda diterima SPGC sebagai tamu penting. Pada kesempatan itu, Benny Wenda menyerahkan bendera Papua Barat kepada Presiden Malvatumauri Willie Plasua.

Bendera Papua Barat dikibarkan bersanding dengan bendera Provinsi SHEFA.

Benny Wenda berada di Vanuatu selama dua minggu. Kunjungan Benny Wenda di Vanuatu dalam pengawalan ketat.

Melansir Britannica dan BBC.com, negara Vanuatu terdiri dari rangkaian 83 pulau dengan 13 pulau utama dan banyak pulau kecil. Pulau-pulau tersebut terbentang dari utara hingga selatan sejauh kira-kira 650 kilometer dalam bentuk Y yang tidak beraturan.

Sebagian besar pulau dihuni, beberapa memiliki gunung berapi aktif. Bentang alam Vanuatu terdiri dari pegunungan dan sebagian besar tertutup oleh hutan hujan tropis.

Vanuatu dulu dikenal sebagai New Hebrides dan memperoleh kemerdekaannya pada 1980 dari Perancis dan Inggris. Nama Vanuatu berarti "Tanah Selamanya" dalam banyak bahasa Melanesia yang digunakan secara lokal.

Sementara ibu kota negara Vanuatu adalah Port Vila (Vila), sekaligus kota terbesar di negara tersebut.

Penduduk asli Vanuatu, sebagian besar adalah Melanesia, meskipun beberapa pulau terpencil memiliki populasi Polinesia. Ada juga minoritas kecil orang Eropa, Mikronesia, Cina, dan Vietnam.

Sekitar tiga perempat penduduknya tinggal di daerah pedesaan, tetapi sejak kemerdekaan pusat-pusat kota Luganville dan Port-Vila telah menarik banyak orang untuk pindah ke sana.

Lebih dari 100 bahasa dan dialek lokal Melanesia digunakan. Sementara Bislama, bahasa Melanesia berbasis Inggris, adalah bahasa nasional dan, bersama dengan bahasa Inggris dan Perancis, adalah salah satu dari tiga bahasa resmi.

Untuk agama resmi yang dianut oleh penduduk Vanuatu adalah 70 persen merupakan Prostetan. Lalu, agama lain adalah Katolik Roma dan kepercayaan tradisional.

Tak hanya penduduknya yang sedikit, wilayah Vanuatu juga cukup kecil. Vanuatu memiliki luas daratan sebesar Pulau Maluku, yakni seluas 12 kilometer persegi.

Meski negara kecil, Vanuatu terus mengkritik Indonesia dengan menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Papua Barat.

Dalam sidang PBB tahun ini, Vanuatu kembali mengkritik Indonesia.

Selain itu, Provinsi SHEFA telah mengadopsi Papua Barat sebagai Negara Kembar. SHEFA merupakan salah satu provinsi di Vanuatu.

Melansir wikipedia.org, wilayah Provinsi SHEFA termasuk pulau-pulau Epi dan Efate serta Kepulauan Shepherd. Dengan demikian, nama SHEFA akronim dari Shepherd dan Efate.

Kota ini memiliki luas wilayah 1.455 km2 dengan populasi 45.280 jiwa. Ibu kotanya adalah Port Vila, yang juga merupakan ibu kota negara.

Seremoni adopsi Papua Barat berlangsung Juli 2021 lalu. Hadir saat itu perwakilan United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP ) atau Gerakan Pembebasan Papua Barat di Port Vila, Freddy Waromi.

"Ini adalah sejarah yang menarik dan juga tonggak baru dalam sejarah hubungan Vanuatu dan Papua Barat,” kata Freddy Waromi, sebagaimana dilansir dari dailypost.vu.

Dalam upacara tersebut, Dewan Kepala Vaturisu menobatkan Freddy Waromi dengan nama Marikor yang artinya penjaga rakyat.

“Saya senang melihat bahwa setiap kepala di Provinsi SHEFA, bersama dengan pemerintah Provinsi SHEFA bersedia mengadopsi Papua Barat sebagai negara kembar untuk provinsi SHEFA,” ucap Freddy Waromi.

“Hal lain yang membuat saya senang adalah bahwa semua kepala di bawah Dewan Kepala Vaturisu, mereka ingin saya menjadi kepala Provinsi SHEFA, mereka sudah memberi saya nama, kepala Marikor dan saya sekarang menjadi kepala Provinsi SHEFA,” tambahnya

Perwakilan Papua Barat itu senang diadopsi oleh provinsi yang mempelopori perjuangan kemerdekaan Papua Barat.

Menurutnya, sistem adopsi sudah dimulai pada tahun 2007 dan semua kepala dari Dewan Kepala Malvatumauri adalah yang memulai adopsi untuk keenam provinsi di Vanuatu.

“Ketika mereka mulai, TAFEA mengadopsi Kanaky, MALAMPA mengadopsi Fiji, PENAMA mengadopsi Kepulauan Solomon, TORBA mengadopsi PNG, tetapi dua provinsi masih tertinggal adalah provinsi SANMA dan SHEFA,” sebut Freddy Waromi.

Freddy Waromi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Provinsi SHEFA dan merasa terhormat berada di bawah sayap SHEFA.

Upacara tersebut disaksikan oleh anggota dewan SHEFA, Dewan Kepala Vaturisu dan perwakilan serta pendukung Papua Barat. (*)


(Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved