Usai Bongkar Kejanggalan Baku Tembak Polisi, Pak RT Komplek Polri Tak Bisa Ditemui Media, Ada Apa?

Pak RT Komplek Polri kini tidak bisa ditemui media untuk wawancara, sang istri membongkar alasannya.

(Kloase Tribunnews.com/ istimewa)
Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. 

Seno diketahui tinggal sekitar 300 meter dari kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (Kloase Tribunnews.com/ istimewa)

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda di wilayah Sumatera tersebut mengatakan pada hari kejadian dirinya mengira bila suara letusan yang di dengarnya merupakan suara petasan.

Hal tersebut dikarenakan peristiwa yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tersebut terjadi menjelang Hari raya Idul Adha, tepatnya Jumat (8/7/2022).

"Kalau saya ditanya suara letusan itu, itu suaranya seperti petasan. Sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha dan di sini biasanya menjelang Idul Adha, tahun baru, itu biasanya membunyikan kembang api," kata Seno di kediamannya, Rabu (13/7/2022).

Bukan hanya dirinya, menurut Seno warga lain juga mendengar suara letusan tersebut dan mengira berasal dari petasan.

Seno pun sempat menanyakan asal usul suara tersebut kepada satpam yang bertugas pada hari kejadian.

San satpam pun mengira bila suara letusan tersebut berasal dari petasan.

"Waktu itu saya tanya sama satpam yang jaga di sana, 'kamu mendengar?'. 'Mendengar Pak, tapi ya saya kira petasan juga'. Itu lah yang masalah letusan," kata Seno.

Namun, kecurigaan muncul saat banyak polisi datang ke rumah dinas Kadiv Propam Polri tersebut setelah ada suara letusan.

Satpam yang berjaga saat itu, menurut Seno sempat bertanya tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Namun, kata Seno, orang-orang yang ada di rumah dinas Ferdy Sambo mengatakan tidak terjadi apa-apa.

"Satpam mulai bertanya-tanya kok yang datang itu makin lama makin banyak ke rumah itu. Ditanya lah sama satpam, 'ada apa? Nggak ada apa-apa'," ucap Seno.

Seno mengaku sempat menegur satpam karena tidak memeriksa saat sejumlah anggota polisi tersebut datang ke lokasi penembakan.

Namun satpam menyebut dirinya tidak berani untuk memeriksa karema takut terjadi apa-apa.

"Satpamnya juga saya iniin (tanya), kamu kok nggak mau periksa? Nanti diperiksa, saya disalahkan sama mereka," ucapnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved