Pilpres 2024

Geser Prabowo Subianto dan AHY, Sosok Jenderal Ini Berpotensi Gantikan Jokowi: Elektabilitas Meroket

Sosok Jenderal TNI ini namanya mulai disebut-sebut berpeluang menggantikan Joko Widodo atau Jokowi.

Instagram/prabowo
Prabowo Subianto. 

TRIBUNPALU.COM - Sejumlah nama mulai digadang-gadang sebagai kandidat kuat yang akan ikut berlaga di Pilpres 2024.

Salah satunya sosok Jenderal TNI aktif yang namanya disebut-sebut berpeluang menggantikan Joko Widodo atau Jokowi.

Elektabilitas sosok Jenderal TNI ini terus meroket dari hari ke hari.

Bahkan mampu menyaingi Prabowo Subianto yang merupakan figur dengan elektabilitas paling kuat.

Baca juga: Anies Baswedan Bisa Menangkan Pilpres 2024 Jika Gaet Anak Presiden, Syaratnya Tak Boleh Tukar Posisi

Ia bahkan melampaui elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dua sosok yang dilengserkan dalam survei bursa Capres 2024 itu sama-sama berlatar belakang serdadu, seperti dirinya.

Jenderal aktif berpangkat bintang empat itu adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Meski hasil Lembaga Survei Indopol Survey & Consulting menunjukkan adanya tren penurunan tokoh bakal Capres 2024, namun tren Jenderal Andika Perkasa mengalami kenaikan.

Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanton menyebut, terjadi penurunan dan peningkatan elektabilitas sejumlah tokoh bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Berdasarkan survei, tokoh yang mengalami peningkatan elektabilitas di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Sementara Prabowo turun. Sementara Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini cenderung turun sedikit," kata Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: ‘Sebaikan Anies Hati-hati dengan Langkah JK’ Gubernur DKI Dapat Peringatan Jelang Pilpres 2024

Survei Indopol menyatakan, elektabilitas Ganjar meningkat pada kategori 16 nama capres.

Pada Januari atau periode survei sebelumnya, Ganjar mendapatkan 20,49 persen suara, sedangkan Juni menjadi 24,55 persen.

Kemudian, Ridwan Kamil pada Januari hanya 4,96 persen.

Namun, angka itu meningkat hingga mencapai 10,98 persen elektabilitas pada Juni.

Kemudian, Jenderal Andika sebelumnya hanya 0,57 persen dan meningkat menjadi 2,76 persen pada Juni.

"Andika Perkasa meningkat, Puan Maharani juga meningkat," tambah Ratno.

Adapun pada survei Juni, Puan memperoleh elektabilitas 1,63 persen.

Baca juga: Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Makin Kuat, Kini Kuasai Dua Lumbung Suara di Pulau Jawa

Angka itu meningkat dari sebelumnya pada Januari hanya 0,57 persen.

Sementara itu, survei merekam tren penurunan elektabilitas pada Prabowo Subianto yaitu dari Januari 20,33 persen menjadi 11,63 persen pada Juni.

Kemudian, penurunan elektabilitas juga terjadi pada rekan sejawat Prabowo di Gerindra yaitu Sandiaga Uno.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mendapatkan elektabilitas 2,2 persen pada Juni.

Angka itu menurun dari periode survei sebelumnya yang sebesar 4,63 persen.

Baca juga: Nama Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 Bermunculan:Gus Yaqut,Kohofifah hingga Erick Thohir

Selanjutnya, AHY juga mengalami penurunan elektabilitas menjadi 3,01 persen pada Juni.

Angka itu menurun dari periode Januari yang sebesar 4,07 persen.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan kepada 1.230 responden dengan margin of error sekitar 2,8 persen.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen.

Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka pada kurun waktu 24 Juni sampai 1 Juli 2022. (*)


(Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved