KKB Papua
Panglima KKB Papua Kirim Permintaan Khusus kepada Jokowi, Perang Berlanjut Jika Tak Dipenuhi
Menurut Damianus Magai Yogi, KKB Papua kini menginginkan perundingan dengan pemerintah Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Panglima tertinggi KKB Papua, Damianus Magai Yogi kembali mengirim permintaan khusus kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Permintaan itu disampaikan Damianus Magai Yogi usai KKB Papua membantai warga sipil di Kabupaten Nduga.
Menurut Damianus Magai Yogi, KKB Papua kini menginginkan perundingan dengan pemerintah Indonesia.
Selain itu, KKB Papua menginginkan agar perundingan diawasi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB, Melanesia Sport Group (MSG), Pasifik Island Forum (PIF) dan Afrika Carabia Pasifik (ACP).
Baca juga: PENAMPAKAN Terbaru Eks TNI yang Membelot ke KKB Papua, Otak Pembantaian 11 Warga di Nduga
"Kami sudah tegaskan berulangkali bahwa tetap menolak dialog Jakarta-Papua versi Indonesia dari LIPI maupun Komisi Nasional HAM. Kedua lembaga itu menawarkan dialog dengan kelompok bersenjata Papua Barat selama ini," kata Damianus Magai Yogi, dilansir dari thetpn-pbnews.com.
Menurut Damianus Magai Yogi, PNPB-OPM bersama Tentara Revolusi West Papua (TRWP) dan West Papua Army menginginkan perundingan damai, bukan dialog.
"Tapi perlu diawasi UN Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara-negara anggota PBB yaitu Melanesia Sport Group (MSG), Pasifik Island Froum (PIF) dan Afrika Carabia Pasifik (ACP)," katanya.
Damianus Magai Yogi mengatakan, yang terjadi di Papua merupakan masalah politik sehingga harus diselesaikan secara politik.
"Tidak bisa masalah politik diselesaikan dengan pembangunan atau kesejahteraan diselesaikan dengan undang-undang, tidak bisa," tegasnya.
Baca juga: TERNYATA Eks TNI Ini Jadi Otak Pembantaian 11 Warga di Nduga, Punya Jabatan Penting di KKB Papua
Dia menegaskan perundingan Pemerintah Indonesia dan rakyat Papua Barat adalah jalan keluar menuju pengakuan Negara Republik West Papua.
Apabila Indonesia tidak menanggapi, lanjut Damianus Magai Yogi, pihaknya akan mengirim pasukan mengancam beberapa daerah. Pihaknya tidak berhenti perang sampai Papua Barat merdeka.
Damianus Magai Yogi juga menyinggung presistiwa pembantaian 10 warga di Kampung Nogolait Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022.
"Peristiwa 10 orang tewas itu sebagai akibat dari ulah pemerintah yang tidak mengedepankan dialog terkait penyelesaian konflik di Bumi Cendrawasih," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah terjadi pembantaian warga di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga, Panglima Kodap III Ndugama Derakma TPNPB-OPM atau KKB Papua Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab.
Menurut Egianus Kogoya, peristiwa itu dipicu aksi seorang warga asli Papua merekam video saat anak buahnya mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Baca juga: Latar Belakang KKB Papua Pembantai 11 Warga Terbongkar, Ternyata Banyak Usia Masih Muda!