Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Selasa 26 Juli 2022: 5 Provinsi Termasuk Sulteng, 0 Kasus Corona

Sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per hari ini Selasa 26 Juli 2022, 5 provinsi termasuk Sulawesi Tengah catatkan 0 kasus.

Editor: Imam Saputro
Tribunnews/Herudin
Penumpang memakai masker di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020). Pemerintah mengeluarkan aturan kepada seluruh masyarakat agar wajib memakai masker apabila ke luar rumah, hal itu seiring dengan imbauan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona (Covid-19). 

TRIBUNPALU.COM - Sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per hari ini Selasa 26 Juli 2022, 5 provinsi termasuk Sulawesi Tengah catatkan 0 kasus. 

asus positif Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan pada hari ini, Selasa (26/7/2022).

Menurut data Satgas Covid-19, terdapat penambahan kasus positif sebanyak 6.483 kasus.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingan dengan kasus positif Covid-19 pada kemarin, Senin (25/7/2022) yang sebanyak 4.048 kasus.

Adanya penambahan 6.483 kasus pada hari ini membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 6.178.873 kasus.

Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.974 kasus.

Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.334 kasus, kemudian disusul Banten dengan 952 kasus.

Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 412 kasus dan di posisi kelima ada Bali dengan 228 kasus.

Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Selasa (26/7/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:

DKI JAKARTA 2.974

JAWA BARAT 1.334

BANTEN 952

JAWA TIMUR 412

BALI 228

JAWA TENGAH 120

DI YOGYAKARTA 87

KALIMANTAN SELATAN 80

SUMATERA UTARA 48

KALIMANTAN TIMUR 48

KALIMANTAN TENGAH 36

RIAU 30

BANGKA BELITUNG 17

SUMATERA SELATAN 14

KEPULAUAN RIAU 14

KALIMANTAN BARAT 13

SULAWESI SELATAN 13

PAPUA BARAT 13

LAMPUNG 11

PAPUA 10

NUSA TENGGARA TIMUR 8

SULAWESI UTARA 4

GORONTALO 4

SUMATERA BARAT 3

NUSA TENGGARA BARAT 3

KALIMANTAN UTARA 3

JAMBI 2

SULAWESI TENGGARA 1

MALUKU 1

ACEH 0

BENGKULU 0

SULAWESI TENGAH 0

SULAWESI BARAT 0

MALUKU UTARA 0

Puan Ingatkan Kenaikan Tren Covid-19, Komisi IX DPR: Gas dan Rem Perlu Dilakukan Pemerintah

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mengatakan pernyataan Ketua DPR Puan Maharani soal tren kenaikan angka Covid-19 sebaiknya diikuti pemerintah untuk terus mewaspadai hal tersebut.

Tujuannya, dikatakan Rahmad, yakni mengantisipasi terkendalinya penanganan kasus Covid-19, terutama dalam proses belajar mengajar secara tatap muka di lingkungan sekolah.

"Apa yang disampaikan Mba Puan tepat dan saya setuju untuk menyikapi telah ditemukannya subvarian BA.2.75 itu saya kira kita harus waspada. Seiring dengan apa yang disampaikan Mba Puan untuk semakin kita meningkatkan kembali protokol kesehatan (Prokes)," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Politikus PDI Perjuangan itu pun meminta pemerintah menggencarkan kembali pemberian vaksinasi lengkap kepada masyarakat.

"Harus diikuti dengan prokes yang disampaikan presiden juga tepat saatnya kembali kita menggunakan masker. Gas and rem perlu dilakukan lagi dengan konsisten, bila adanya penurunan dilakukan pelonggaran, atau penyesuaian," kata dia.

"Tetapi ketika kasusnya naik, kita harus perketat lagi dengan prokes wajib 3 M. Di ruang terbuka pun kita harus taat dan tertib menggunakan masker dan 3 M nya itu," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah dan seluruh stakeholder memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Hal itu menyikapi kasus Covid-19 yang mengalami tren kenaikan menyusul munculnya subvarian Omicron baru, khususnya BA.4 dan BA.5.

“Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan.

Diketahui, Puan Maharani mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap-tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya. Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.

“Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancingnya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” paparnya

Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah,” ungkap Puan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved