'Apabila Naik ke Atas akan Dibunuh' Jadi Misteri Baru di Balik Kematian Brigadir J
Menurut Kamaruddin Simanjutak, Brigadir J mendapat ancaman satu hari sebelum baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Namun pada waktu itu, ada 23 panggilan tidak terjawab atau missed call dari Brigadir J ke ponsel milik sang kekasih.
Kamaruddin mengatakan, jejak missed call dari HP Brigadir J itu tidak beraturan atau tidak lazim.
"Kita duga HP dikuasai pihak ketiga," kata dia.
CCTV Ungkap 17 Menit Jelang Penembakan
Hasil rekaman CCTV mengungkap menit-menit terakhir sebelum penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu.
Hasil rekaman CCTV tersebut diungkap Ketua Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, dalam wawancara bersama Metro TV.
Komnas HAM diberikan 20 video, salah satunya memang video yang memperlihatkan Almarhum Brigadir J masih hidup.
Rekaman yang diterima tersebut juga mengkonfirmasi soal komunikasi antara Vera dan Brigadir J yang disebut pihak keluarga berlangsung pada pukul 16.43 Wib.
Artinya, komunikasi itu terjadi sekitar 17 menit sebelum baku tembak, yang sebagaimana hasil keterangan polisi terjadi pukul 17.00 Wib.
Sementara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, antara keterangan keluarga dengan video rekaman CCTV bukan hal baru.
Pasalnya antara keterangan Komnas HAM dan pihak keluarga sejurus menandakan memang Brigadir J masih hidup saat pukul 16.43 Wib atau 17 menit sebelum baku tembak
"Apakah Komnas punya informasi itu, kami punya informasi sejak awal, terkait 16 sekian itu, dan itu kami memastikan bahwa J sudah masih hidup," kata dia.
Kembali ke keterangan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, ia membeberkan rekaman CCTV terkait kronologi sebelum terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Berikut menit-menit sebelum insiden penembakan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo:
Pukul 15.29 WIB