Sigi Hari Ini

Hasilkan 3 Ton Sekali Panen, Pemkab Sigi Canangkan Desa Tompi Bugis Jadi Kampung Durian

Pemerintah Kabupaten Sigi pun saat ini berupaya untuk memperbaiki harga produksi sehingga pendapatan petani lebih maksimal saat musim panen. 

Editor: mahyuddin
handover
Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sigi rencananya bakal ditetapkan menjadi kawasan sentral buah-buahan di Sulawesi Tengah, termasuk Durian. Di antaranya Desa Tompi Bugis, Kecamatan Kulawi Selatan, yang disebut-sebut bakal menjadi kawasan Kampung Durian. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam 

TRIBUNPALU.COM,SIGI - Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sigi rencananya bakal ditetapkan menjadi kawasan sentral buah-buahan di Sulawesi Tengah, termasuk Durian.

Di antaranya Desa Tompi Bugis, Kecamatan Kulawi Selatan, yang disebut-sebut bakal menjadi kawasan Kampung Durian.

"Program pemberian bantuan bibit Durian di Desa Tompi Bugis itu telah menghasilkan produksi yang betul-betul dirasakan manfaatnya terhadap masyarakat," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Rahmat Iqbal kepada TribunPalu.com melalui rilis tertulisnya, Rabu (10/8/2022).

Mantan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi itu menyebutkan, Desa Tompi Bugis sebagai Kampung Durian memproduksi 3 sampai 5 ton dalam sekali panen.

"Kita sudah menetapkan Desa Tompi Bugis sebagai Kampung Durian. Ada beberapa wilayah memang di Tompi Bugis yang merupakan sentral Durian dan telah berproduksi dengan luasan lebih kurang 0,5 hektare itu bisa mencapai hasil rata-rata 3 sampai 5 ton sekali panen," kata Iqbal.

Baca juga: Sulteng Rawan Banjir Bandang dan Longsor, Perda Sigi Hijau Dukung Forum Koordinasi Pengelolaan DAS

Untuk harganya, ditingkat petani masih murah dan hal itu berbeda dengan harga yang ada di pasaran  

"Itu harganya ditingkat petani berkisar Rp 25 sampai 30 ribu per kilo sementara harga di pasaran sudah mencapai Rp 50 hingga 60 ribu per kilo," ucap Iqbal.

Pemerintah Kabupaten Sigi pun saat ini berupaya untuk memperbaiki harga produksi sehingga pendapatan petani lebih maksimal saat musim panen. 

"Ini saya rasa perlu ada upaya-upaya agar harga diterima petani bisa lebih baik lagi, tentunya kita berharap melalui Bumdes atau Perusahaan daerah itu bisa menghandel ini. Jadi pihak-pihak ini bisa melakukan upaya untuk penataan harga di tingkat petaninya, agar harga di tingkat petani itu bisa lebih baik lagi," ujar Rahmat Iqbal menjelaskan. 

Kata Iqbal, Kampung Durian di Desa Tompi Bugis merupakan ide dan gagasan masyarakat.

Saat ini jenis durian yang berproduksi di Kulawi Selatan adalah Durian Montong.

Baca juga: Warga Desa Langaleso Sigi Bersihkan Sampah di TPS Liar Jelang HUT Kemerdekaan

Pemkab berharap adanya kolaborasi untuk bisa membangun Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikoro, Lindu atau Kulawi Raya sebagai sentral kawasan buah-buahan khususnya untuk tanaman durian. 

"Ini memang sejalan dengan visi misi Bupati Sigi berkaitan dengan daya saing komoditas pertanian yang bersaing agribisnis. Kita berharap dengan adanya kampung Durian itu dan pengembangan komunitas buah-buahan di Kulawi Selatan ini ke depan akan sangat strategis apabila Kabupaten Sigi sebagai penyuplai untuk kebutuhan di IK, jangankan di IKN untuk wilayah Sulteng saja kebutuhan terkait buah-buahan ini sangat tinggi," jelas Iqbal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved