Tari Tradisional Sulteng
Peralatan dan Busana Tari Torompio, Lengkap dengan Sejarahnya
Tari Torompio ini dimainkan oleh pria dan wanita, maka dalam hal busana dibedakan antara pakaian pria dan pakaian wanita.
TRIBUNPALU.COM - Tari Torompio merupakan salah satu Tari Tradisional Sulteng yang berasal dari Kabupaten Poso.
Tari Torompio ini dilestarikan oleh masyarakat Suku Pamona.
Berikut penjelasan terkait Peralatan dan Busana Tari Torompio.
Alat musik yang digunakan dalam Tari Torompio adalah gong, gendang, karatu (gendang duduk), dan gitar.
Tari Torompio ini dimainkan oleh pria dan wanita, maka dalam hal busana dibedakan antara pakaian pria dan pakaian wanita.
Busana penari Pria dalam Tari Torompio menggunakan baju banjara, salana, siga dan salempa.
Sedangkan busana penari Wanita terdiri dari lemba, topi mombulu, tali bonto dan kamagi.
Selain peralatan musik dan busana bagi penarinya, tarian ini diiringi oleh beberapa buah lagu.
Dalam tiap syair lagu yang dinyanyikan oleh para penari, menggambarkan isi hati dari para muda-mudi yang dimabuk asmara.
Sejarah Tari Torompio
Dikutip Tribunpalu.com dari Wikipedia, Tari Torompio bermula pada masa penjajahan Jepang di Indonesia terutama di Tanah Poso pada saat pembukaan jalan Takolekaju.
Tari Torompio diyakini berasal dari Pamona Timur (Taripa).
Pada tahun 1943 atas jasa Almarhum Bapak T Lanipa yang ketika itu sebagai guru di Taripa, tarian ini menjadi populer.
Mulai saat itulah tarian ini dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat Pamona di seluruh Tanah Poso dan seluruh Indonesia, sehingga identik dengan tarian dari Poso/Pamona.
Masa itu adalah masa yang mencekam yang tidak luput dari kekejaman jepang, dari kondisi dan situasi itulah yang menginspirasi T Lanipa.