Ahok Buka Suara Terkait Isu Kenaikan Pertalite Jadi Rp 10.000 Per Liter dan Pertamax Naik Lagi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal isu harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter.
TRIBUNPALU.COM - Isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berjenis Pertalite dan Solar jado sorotan publik.
Bahkan viral di media sosial, unggahan soal bocoran harga BBM setelah mengalami kenaikan di Twitter pada Minggu (28/8/2022).
Dalam unggahan tersebut, tiga jenis harga BBM naik, mulai dari BBM Pertalite dikabarkan naik dari yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Sementara harga BBM Pertamax yang saat ini Rp 12.500 per liter naik menjadi Rp 16.000 per liter.
Adapun harga BBM Solar dari yang saat ini Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp Rp 7.200 per liter.
Terkait beredarnya isu tersebut, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama merespon soal isu harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite yang akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, soal isu naiknya harga BBM bersubsidi sebaiknya ditanyakan langsung ke Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati.
"Bisa tanya ke Dirut (Pertamina) ya," ucap Ahok saat dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022).
Nicke sendiri dijadwalkan menghadiri agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dengan Pertamina. Namun, menurut Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno, rapat ditunda.
"Rapatnya ditunda," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya menghitung betul dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM jenis Pertalite.
"Semuanya saya suruh menghitung betul, hitung betul sebelum diputuskan," ujar Jokowi di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).
Jokowi menjelaskan, dampak dari kenaikan harga pertalite bakal mempengaruhi daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga, hingga berisiko menaikkan inflasi dan membuat pertumbuhan ekonomi menurun.
Dengan dampaknya yang begitu luas terhadap hajat hidup orang banyak, Jokowi mengaku bakal sangat berhati-hati memutuskan kenaikan.
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasi dampaknya," kata Jokowi.