Para Saksi Sampai Menangis, Terungkap Ucapan Ferdy Sambo di Hadapan Polisi Usai Bunuh Brigadir J
Diketahui, Ferdy Sambo sempat merancang skenario palsu untuk menutupi kasus pembunuhan Brigadir J.
'Itu kalau terjadi itu bagaimana? Apa yang terjadi pada mbak mu terjadi?'," tuturnya.
"Itu jadi disugesti apakah hipnotis dan sebagainya.
Itu yang muncul di keterangan saksi pada waktu kemarin mereka pada waktu itu mempercayai apa yang dikatakan oleh FS," sambung Yusuf.
Baca juga: TERUNGKAP Fakta Putri Lewat Pintu Samping saat Diperiksa, Permintaan Jadi Tahanan Luar Dikabulkan
Kemudian, kata Yusuf, pimpinan sidang bertanya kepada saksi, kapan mereka mulai menyadari bahwa mereka ditipu oleh Sambo melalui skenario tersebut.
Usai ditanya seperti itu, barulah para saksi menangis.
Hati mereka merasa ditusuk sehingga tak kuat menahan air mata.
Lebih jauh, Yusuf mengatakan Sambo yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri memiliki kewenangan yang cukup kuat.
Ferdy Sambo kekeh inginkan resign, Polri langsung pecat tanpa proses surat pengunduran diri. (Istimewa)
"Propam ini kan polisinya polisi.
Dia berfungsi pengamanan internal, berfungsi menegakkan disiplin, menegakkan kode etik, dan termasuk menegakkan hukum untuk internal Polri," kata Yusuf.
Yusuf menyebutkan, apabila kewenangan Propam disalahgunakan, maka itu bisa menakut-nakuti anggota Polri.
Dia menilai Propam bisa dikatakan sebagai 'super body'.
Contohnya, di dalam penegakan kode etik, Propam berfungsi sebagai penyelidik, penuntut, sekaligus hakim.
'Dia Semangat Ungkap Kejujuran' LPSK Lihat Bharada E Marah Diminta Adegan Versi Sambo: Dia Gak Mau
Sementara itu, saat menjalani rekonstruksi, Bharada E sempat marah lantaran diminta melakukan adegan yang sesuai versi Ferdy Sambo.
Bharada E yang memilih jujur pun menolak setiap adegan yang tidak sesuai dengan yang ia alami saat diminta menghabisi Brigadir J.