Putri Candrawathi Ingin 'Bunuh Diri', Tak Kuat Tanggung Rasa Malu di Usia Senja, Singgung Nasib Anak

Putri Candrawathi curhat pada Komnas Perempuan bahwa dirinya sempat terpikir ingin bunuh diri.

Handover
Kolase - Putri Candrawathi curhat pada Komnas Perempuan bahwa dirinya sempat terpikir ingin bunuh diri. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus pelecehan seksual yang diduga dialami oleh Putri Candrawathi kembali mencuat.

Padahal sebelumnya, kasus ini telah dihentikan oleh Kapolri.

Namun kini Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali menghidupkan kasus pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Komnas HAM menyebut bahwa Putri Candrawathi diduga kuat mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hanya saja, menurut pengakuan Putri, kekerasan seksual tersebut dialaminya di Magelang.

Baca juga: Gerak-gerik Putri Candrawathi Janggal, Psikolog Forensik Curiga Bukan Brigadir J Pelaku Pelecehan

Untuk itu, kasus dugaan kekerasan seksual terhadap Putri yang sebelumnya sudah dihentikan polisi, kini mulai mendapatkan perhatian kembali.

Kepada Komnas HAM, Putri bersikukuh mengaku menerima tindak kekerasan seksual oleh Brigadir J.

Namun, Putri diminta Ferdy Sambo untuk mengubah keterangan lokasi, dari yang sebenarnya terjadi di Magelang, menjadi di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Keterangan ini diperoleh dari hasil pemeriksaan Komnas HAM bersama Komnas Perempuan kepada Putri, beberapa waktu lalu.

"Karena dia bilang sebetulnya yang terjadi (kekerasan seksual) itu di Magelang, 'Saya disuruh (oleh Ferdy Sambo) untuk mengakui kejadian itu terjadi di Duren Tiga'," kata Taufan, Senin (29/8/2022) dikutip dari Kompas.com.

Namun, Taufan mengatakan pengakuan Putri tidak bisa dibuktikan lebih lanjut, sebab penjelasannya selalu berubah-ubah.

Oleh karena itu, hal ini menjadi tugas penyidik untuk mendalami bukti-bukti apakah benar terjadi kekerasan seksual terhadap istri Ferdy Sambo itu.

Keterangan serupa juga pernah disebutkan oleh Ferdy Sambo.

Menurut Sambo, ada perbuatan tidak senonoh yang dilakukan Yosua terhadap istrinya sehingga membuatnya geram dan merencanakan pembunuhan.

"Kita tanya kenapa (melakukan pembunuhan), karena dia marah karena sesuatu yang menurut dia perbuatan yang tidak senonoh yang dilakukan Yosua terhadap istrinya, itu versi dia," jelas Taufan.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah) memberikan keterangan terkait  berkas Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Penembakan Brigadir J kepada Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto (kanan) disaksikan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (dua kiri) di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Polri menyatakan akan menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM tersebut. Warta Kota/YULIANTO
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah) memberikan keterangan terkait berkas Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Penembakan Brigadir J kepada Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto (kanan) disaksikan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (dua kiri) di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Polri menyatakan akan menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM tersebut. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved