AKHIRNYA Terjawab Penyebab Bharada E Tak Sanggup Tolak Perintah Ferdy Sambo, Dengar Soal Pelecehan!
Akhirnya terjawab penyebab Bharada E tak sanggup menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
TRIBUNPALU.COM - Akhirnya terjawab penyebab Bharada E tak sanggup menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Seperti diketahui, Bharada E menembak Brigadir J pada 8 Juli 2022 karena mendapatkan perintah dari atasannya, Ferdy Sambo.
Rupanya saat hendak menembak Brigadir J, Bharada E sempat mendengar soal pelecehan seksual Putri Candrawathi.
Hal itu diungkapak sang pengacara, Ronny Talapessy, pengisian magasin pistol tersebut merupakan perintah dari mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Komnas HAM: Keterangan Pacar Perkuat Kesaksian Pemerkosaan yang Dilakukan Brigadir J pada Putri
Selain itu, Ronny juga menjelaskan Bharada E adalah ajudan yang dipanggil terakhir kali oleh Ferdy Sambo.
“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip dari Dua Sisi di YouTube tvOne, Minggu (4/8/2022).
Lebih lanjut Ronny juga mengungkapkan Ferdy Sambo sempat mengatakan kepada Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan di Magelang.
Hal itu, katanya, disampaikan kepada Bharada E saat memberikan magasin untuk diisi dalam pistol yang digunakan menembak Brigadir J.
“Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.
Ronny menyebut alasannya karena faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo.
“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis. Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.
Sebelumnya, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar pada Selasa (30/8/2022) di rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy Sambo.
Pada rekonstruksi tersebut, Ferdy Sambo mengaku hanya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dan menyangkal telah ikut menembak.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/Begini-momen-pertemuan-Ferdy-Sambo-dan-Bharada-E-saat-rekonstruksiyang-digelar-Selasa-3082022.jpg)