Pangeran Charles Pegangi Tangan Ratu Elizabeth II Sambil Menangis, Syok Tahu sang Ibunda Wafat

Pangeran Charles sangat sedih atas kepergian sang ibunda, Ratu Elizabeth II.

Instagram/clarencehouse
Pangeran Charles. 

TRIBUNPALU.COM - Duka yang mendalam begitu dirasakan oleh Pangeran Charles.

Kepergian sang ibunda, Ratu Elizabeth II sangat membuat Pangeran Charles sedih dan syok.

Diketahui Ratu Elizabeth meninggan dunia pada Kamis (8/9/2022) waktu Inggris.

Selama ini Pangeran Charles memiliki kedekatan yang sangat dengan Ratu Elizabeth II.

Berbagai persoalan kerap didiskusikan dengan sang ibu, baik masalah rumah tangga hingga urusan politik.

Karena itu, menurut laporan Reuters, Pangeran Charles menjadi anggota Kerajaan Inggris yang paling terpukul saat tahu Ratu Elizabeth II meninggal.

Baca juga: Ini yang akan Terjadi di Inggris Beberapa Hari Kedepan setelah Ratu Elizabeth II Wafat

Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Ini Urutan Garis Takhta Kerajaan, Siapa Penguasa Selanjutnya?

Pangeran Charles terus menangis sambil memeganggi tangan ibunya.

Berbeda dengan Pangeran Andrew yang terlihat lebih tegar.

Pangeran Charles yang bergelar Prince of Wales ini dikabarkan sangat tegar ketika mantan istrinya, Lady Diana meninggal dalam kecelakaan maut 31 Agustus 1997.

"Kematian ibuku tercinta, Yang Mulia Ratu adalah momen kesedihan terbesar bagiku dan semua anggota keluarga," kata Charles.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Pangeran Charles Langsung Menjadi Raja Inggris, Rakyat Senang

Ratu Elizabeth II yang selama ini menjadi 'Raja' terlama di Inggris, tokoh bangsa dan selalu hadir di panggung dunia selama 7 dekade, telah tutup usia.

Ia meninggal di kediamannya di Kastil Balmoral Skotlandia pada Kamis waktu setempat, dalam usia 96 tahun.

Meninggalnya Ratu Elizabeth II ini membuat status Pangeran Charles berubah. Ia akan segera menjadi Raja baru Inggris.

Pria berusia 73 tahun itu pun menegaskan bahwa kematian sang ibu akan sangat dirasakan oleh seluruh warga Inggris dan negara persemakmuran.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang Penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia," tegas Charles.

Kabar bahwa kesehatan sang Ratu memburuk awalnya muncul tak lama setelah Kamis siang, saat dokter pribadinya mengatakan sang Ratu tengah berada di bawah pengawasan medis.

Hal ini tentu saja mendorong keluarganya bergegas pergi ke Skotlandia untuk berada di sisinya pada momen terakhirnya.

Ratu Elizabeth II tampil gaya saat masih sehat.
Ratu Elizabeth II tampil gaya saat masih sehat. (Hello Magazine)

Bendera Setengah Tiang

Ribuan orang pun berkumpul di luar Istana Buckingham di pusat kota London, dan suasana menjadi hening saat bendera diturunkan menjadi setengah tiang.

Kerumunan tampak di depan gerbang saat pemberitahuan yang mengumumkan kematian satu-satunya raja yang paling banyak dikenal orang Inggris itu ditempelkan di gerbang besi hitam.

Pejabat Kerajaan mengatakan bahwa Pangeran Charles yang nantinya menjadi 'Raja Charles III' dan istrinya Camilla akan menjadi Permaisuri, akan tetap berada di Kastil Balmoral tempat sang ratu meninggal, sebelum kembali ke London pada Jumat waktu setempat.

Setelah tiba di London, 'Raja Charles III' diharapkan menyampaikan pidatonya di depan warga Inggris dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) baru Liz Truss.

Saat ini, rincian mengenai prosesi pemakaman sang Ratu pun belum dikonfirmasi.

Setelah kematian Ratu Elizabeth II, Charles secara otomatis menjadi Raja Inggris dan kepala negara dari 14 negara persemakmuran, termasuk Australia, Kanada dan Selandia Baru.

Ia juga diperkirakan akan mengunjungi semua negara yang menjadi persemakmuran Inggris dalam beberapa hari mendatang.

Masalah Ratu Elizabeth

Ratu Elizabeth II bersama suami serta putra dan putrinya.
Ratu Elizabeth II bersama suami serta putra dan putrinya. (people.com)

Ratu Elizabeth II meninggal dunia setahun setelah ditinggalkan suami tercintanya, Pangeran Philip.

Sejak saat itu sang Ratu diketahui telah menderita apa yang disebut oleh Istana Buckingham sebagai 'masalah mobilitas episodik'.

Gangguan ini ia rasakan sejak akhir tahun lalu, memaksanya untuk menarik diri dari hampir semua acara publiknya.

Dikutip dari laman Reuters, Jumat (9/9/2022), tugas resmi terakhirnya hanya berlangsung pada Selasa lalu, saat dirinya menunjuk Perdana Menteri baru Inggris Liz Truss.

"Kematian Yang Mulia Ratu adalah kejutan besar bagi bangsa dan dunia," kata Truss di luar kantornya di Downing Street.

Bendera di Downing Street pun diturunkan setengah tiang, seperti yang terjadi di Istana Buckingham dan gedung-gedung pemerintah di seluruh Inggris.

"Ratu Elizabeth II memberikan kami stabilitas dan kekuatan yang kami butuhkan. Ia adalah semangat Inggris Raya dan semangat itu akan bertahan," tegas Truss, yang diberitahu tentang kabar kematian sang Ratu pada pukul 4.30 pm waktu London.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pangeran Charles Syok Ratu Elizabeth II Mangkat, Lebih Sedih Ketimbang saat Mantan Istri Meninggal, 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved