Pengacara Brigadir J KESAL dengar Keterangan Bripka RR: Harus Gentle, Sampaikan Siapa yang Menembak
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak, menilai kalau Bripka RR belum layak menjadi JC.
Bila Bripka RR benar-benar berkata jujur, lanjut Martin, seharusnya dia ingat siapa-siapa saja yang menembak Brigadir J.
"Dalam ingatan dia, yang menembak adalah Bharada E. Ditanya Ferdy Sambo menembak apa tidak, dia tidak tahu. Menurut saya nggak masuk akal," ujar dia.
Martin menyarankan, bila ingin menjadi Justice Collaborator, Bripka RR harus gentle dan menyampaikan siapa saja yang menembak Brigadir J.
Termasuk jika Putri Candrawathi juga ikut menembak ajudan Ferdy Sambo tersebut.
Hal ini dikaitkan dengan sejumlah selongsong yang ditemukan.
"Kalau pingin jadi JC, harus gentle, sampaikan siapa saja yang menembak. Kalau misal Putri Candrawathi ikut menembak ya sampaikan."
"Karena selongsong tidak mungkin bohong, kalau ada tiga jenis senjata, ada kemungkinan tiga orang yang menembak atau satu orang pegang dua senjata," ujarnya.
Bukannya menjadi ajudan sang jenderal ternyata Bripka RR justru disuruh mengurus anak sang jenderal
Rupanya Bripka RR punya tugas utama untuk menjaga anak-anak Ferdy Sambo yang kini tengah mengenyam pendidikan di Magelang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Erman Umar kepada Aiman di YouTube Kompas Tv.
Mulanya, Erman Umar menyinggung soal Ferdy Sambo yang mengetahui karakter masing-masing ajudannya, termasuk Bripka RR.
Erman Umar menyebut Bripka RR sempat menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Hal itu lantaran Bripka RR tak berani dan tak kuat mental.
Kemudian, Ferdy Sambo mengalihkan perintah tersebut kepada Bharada E yang kemudian disetujui.
Terkait penolakan Bripka RR, Erman Umar menduga hal itu juga dipengaruhi oleh Ricky Rizal yang merupakan seorang anggota Satlantas, sementara latar belakang Bharada E yang merupakan anggota Brimob.