Banggai Hari Ini

Pesta Nikah di Banggai Jadi Buah Bibir, Menu Daging Sapi Diduga Hasil Curian

Pesta pernikahan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah menjadi buah bibir masyarakat.

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
boldsky.com
Ilustrasi daging sapi. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Pesta pernikahan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah menjadi buah bibir masyarakat.

Bukan menjadi cerita bahagia, tetapi justru sebaliknya. Ini terjadi lantaran ulah ayah tiri seorang mempelai.

Betapa tidak, seekor sapi yang disembelih untuk acara pernikahan itu diduga sapi  yang dicuri oleh tersangka berinisial MH.

Perisitiwa itu kini menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat dan mungkin baru pertama kali terjadi di wilayah Hukum Polsek Bunta, Polres Banggai.

Terungkapnya kasus pencurian sapi setelah Polsek Bunta berhasil mengungkap laporan pencurian sapi yang dialami korban berinisial AG, warga Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai.

Kapolsek Bunta Nanang Afrioko membenarkan pengungkapan kasus pencurian sapi selang beberapa hari usai menerima laporan korban.

Baca juga: Beragam Lomba Bakal Meriahkan HUT TNI Ke-77 di Banggai, Berikut Daftarnya

Dari keterangan AG, sapi miliknya hilang dan baru diketahui pada Sabtu (16/9/2022) pagi.

AG bersama keluarga dan kerabatnya berusaha mencari namun tidak membuahkan hasil. Korban lalu melaporkan ke Polsek Bunta.

Dari hasil penyelidikan polisi memeriksa sebanyak 5 orang saksi.

Seusai pemeriksaan, saksi langsung mengamankan terduga pelaku MH di kediamannya di Kecamatan Simpang Raya.

MH menyebutkan sapi curian tersebut disembelih pada Sabtu (16/9/2022) dini hari.

Daging sapi lalu dibawa ke pesta pernikahan anaknya.

“Sapinya disembelih sekitar pukul 01.00 Wita, daging sapi dibawa ke acara pernikahan anak tiri pelaku,” ungkap Iptu Nanang, Minggu (25/9/2022).

Nanang menyebutkan, tidak semua bagian organ tubuh sapi yang dibawa ke pesta untuk dimasak.

“Dari pengakuan terduga, ada beberapa bagian organ yang tidak dibawa ke pesta, seperti bagian kaki dan kulit,” kata Nanang.

Sementara itu, pada Rabu (21/9/2022) sekitar pukul 11.00 Wita, korban AG bersama keluarganya yang mengetahui polisi telah mengamankan pelaku pencurian mendatangi Mapolsek Bunta. 

Kedatangan AG bersama kerabat lebih dari 10 orang itu, sedikit membuat ketegangan di halaman Mapolsek Bunta.

AG bersama sejumlah kerabatnya meminta untuk melihat langsung terduga pelaku.

Baca juga: Lukas Enembe Mangkir Panggilan KPK, Presiden Jokowi Langsung Beraksi, Sentil Gubernur Papua: Hormati

Namun permintaan itu ditolak oleh personil Polsek Bunta.

Penolakan permintaan tersebut karena beberapa kerabat AG yang menyambangi Polsek Bunta membawa senjata tajam jenis parang, serta ada pula warga yang membawa potongan kayu.

Kesal karena tidak diberi izin, korban bersama beberapa warga mencoba menerobos masuk namun dihalangi oleh personil Polsek dibantu prajurit TNI Koramil 1308 – 02/ Bunta.

“Warga tidak diizinkan masuk untuk melihat langsung terduga pelaku yang ada dalam sel tahanan.ereka (korban dan keluarganya) membawa parang dan kayu,” ungkap seorang warga yang menyaksikan awal kedatangan korban bersama keluarganya.

Keluarga korban yang diminta keterangan oleh awak media mengaku kesal terhadap terduga pelaku.

Karena saat korban bersama beberapa kerabatnya mencari sapi di areal perkebunan, pelaku MH ikut mencari.

“Waktu torang cari sapi, dia juga ikut ba cari, ini yang torang jengkel akan,” kata kerabat korban.

“Satu ekor sapi yang hilang, harganya sekira Rp18 juta, sapi ini dipakai untuk tarik kayu," ungkap warga tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved