Aksi Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM Sisakan Sampah di Jl Sam Ratulangi Palu

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kota Palu berlangsung damai, Selasa (27/9/2022).

Massa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa se Kota Palu membubarkan diri secara tertib meski harus kecewa lantaran tuntutan tak kunjung ditindaklanjuti.

Usai berunjuk rasa, sampah tampak berserakan di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.

Pantauan TribunPalu.com, sampah bertebaran itu mulai dari plastik, bungkus rokok, kulit pisang hingga sampah sisa bakar ban di tengah badan jalan.

Bahkan, spanduk protes yang digunakan mahasiswa dibiarkan terbentang di jalan sehingga harus dipungut aparat kepolisian.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa ditemui dua anggota DPRD Sulteng, Nur Dg Rahmatu dari fraksi Demokrat dan Alimuddin Paada dari fraksi Gerindra.

Saat keduanya memastikan akan menyampaikan tuntutan mahasiswa, mereka justru dinilai sedang melakukan kampanye politik.

Hal itu menyusul pernyataan Nur Rahmatu dalam merespon isu kenaikan harga BBM sebagai anggota dewan dan bukan atas nama kelembagaan.

"Permintaan kami cuma satu, pernyataan sikap DPRD Sulawesi Tengah secara kelembagaan menolak kenaikan BBM. Jadi jangan jadikan aksi kami sebagai momen kampanye," kata seorang mahasiswa.

Mendengar hal itu, Alimuddin Paada naik pitam dan memilih kembali masuk ruangan ketimbang melanjutkan mendengar aspirasi mahasiswa.

"Ini apa, alhamdulillah kalian kami terima. Kami datang ke sini malah kalian bilang kampanye politik," ucap Alimuddin dengan nada kesal kemudian berjalan masuk ke gedung DPRD Sulteng.(*)