Viral Video Puan Cemberut Saat Bagikan Kaus,Pengamat:Gesturnya Masih Elite,Pengaruh ke Eletabilitas?
Viral di media sosial video Puan Maharani yang terlihat cemberut ketika membagikan kaus ke masyarakat, pengamat politik: gesturnya masih elite.
Oleh karena itu, Adi menyarankan Puan agar terus turun ke rakyat demi mendongkrak elektabilitasnya.
"Semakin sering berkomunikasi, semakin sering memberi bantuan sosial, semakin sering memberi solusi yang dihadapi, maka sangat mungkin elektabilitasnya akan tinggi," ujar dia.
"Jadi kalau mau meningkatkan elektabilitas, Mba Puan harus sering-sering berkunjung ke berbagai penjuru Tanah Air seperti yang dulu sering dilakukan oleh Jokowi," kata dia.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan Ketua DPR RI Puan Maharani membagi-bagikan kaus kepada warga di tengah keramaian viral di media sosial. Sebab, Puan membagikan kaus itu dengan cara dilempar.
Di dalam video itu, terlihat Puan yang mengenakan kemeja hitam membagi-bagikan kaus berwarna hitam.
Puan juga tampak marah kepada pengawal pribadinya (walpri) yang memegang kaus tersebut. Alhasil, mukanya pun tampak cemberut, tanpa senyum sedikit pun.
Terkait video ini, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah angkat bicara. Menurut dia, peristiwa itu terjadi belum lama ini di wilayah Jawa Barat, yang sempat disebut Puan sebagai "kandang banteng".
Ia mengatakan, raut wajah puan yang cemberut lantaran walprinya yang tidak menjalankan tugasnya dengan benar.
Sedianya, kata dia, seorang walpri tidak membagikan kaus karena hal itu merupakan tugas elite parpol.
"Mbak Puan kaget, 'Lho, kok kamu yang megang kaus?' Mbak Puan itu nanya, bukan marah. 'Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas'," ujar Said saat ditemui Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
"Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. 'Kamu kenapa (megang kaus)?' Kaget Mbak Puan, gitu lho," kata Puan.
Di samping itu, ia mengatakan, sambutan masyarakat di luar prediksi Puan dan tim.
"Mbak Puan itu sangat familiar, sangat humble kalau ketemu sama masyarakat. Kalau Mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira Mbak Puan turun ke bawah," ujar dia.
Menurut dia, Puan selalu ingin turun ke bawah untuk tahu apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat.
"Kita ini kalau mau berpikir sehat, apa iya turun ke masyarakat tiba-tiba marah-marah, muka ditekuk, apa iya? Kan sia-sia turun, dan itu bukan tipikal Mbak Puan," ucap Said.