Ricuh di Stadion Kanjuruhan
La Liga Umumkan Hening Cipta 1 Menit untuk Tragedi Kanjuruhan
Keputusan itu dimumkan akun resmi La Liga untuk melaksanakan hening cipta di setiap pertandingannya atas Tragedi Kanjuruhan.
TRIBUNPALU.COM, PALU - La Liga (Liga Spanyol) dan Royal Spanish Football Federation (RFEF) alias Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol bakal menggelar satu menit hening cipta untuk Tragedi Kanjuruhan, Malang.
Keputusan itu dimumkan akun resmi La Liga untuk melaksanakan hening cipta di setiap pertandingannya atas Tragedi Kanjuruhan.
"La Liga dan RFEF sepakat mengheningkan cipta selama satu menit untuk menunjukkan belasungkawa kepada masyarakat Indonesia, terutama kerabat mereka yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, di Pulau Jawa," tulis ofisial La Liga pada Minggu (2/10/2022).
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Derby Jawa Timur, Arema vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Korban Jiwa, Jokowi Minta Menpora, Ketum PSSI dan Kapolri Bergerak
Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya.
Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas.
Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan.
Gas air mata pun ditembakkan petugas ke penjuru lapangan, termasuk tribun penonton.
Para penonton panik bdan berdesakan keluar dari stadion.
Akibatnya, 174 Korban meninggal dunia per pukul 16.00 WIB, Minggu.
Ratusan korban luka mendapat perawatan di rumah sakit hingga Puskesmas.
Insiden tersebut juga jadi laga dengan korban jiwa terbanyak kedua di dunia melampaui tragedi Hillsborough (96 korban jiwa) dan Accra Sports di Ghana (126).
Pemicu Kericuhan
Korban selamat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang mengungkap pemicu pecahnya kericuhan.
Seperti diketahui, kericuhan di Stadion Kanjuruhan malang terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Dalam insiden itu, setidaknya 174 orang dilaporkan meninggal dunia.
Namun, korban selamat insiden kerusuhan di Kanjuruhan memberikan kesaksian.
Sang korban memberikan kesaksian melalui postingan di akun Twitternya @RezqiWahyu_05.
Pemilik akun tersebut mengakui jika dirinya merupakan penonton di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kerusuhan di laga Arema vs Persebaya.
Baca juga: PT LIB Tidak Nurut Berujung Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD: Tiket Dicetak 42 Ribu Lembar
Dirinya pun menceritakan kronologi kejadian kerusuhan penonton yang merangsek masuk ke dalam lapangan tersebut.
Menurutnya, awal mula kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi karena kekecewaan suporter akibat Arema kalah dengan skor 2-3 oleh Persebaya.
"Di sini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00," tutur akun @RezqiWahyu_05 dalam unggahannya, dikutip Warta Kota, Minggu (2/10/2022).
"Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.. Yg ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya. Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang."
"Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta.
Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya. Hingga peluit ahir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.
Di sinilah awal mula tragedi dimulai...Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa."
Dia menuturkan, setelah peluit akhir itu pelatih dan manajer Arema mendekati tribun Timur dan menunjukkan gestur meminta maaf atas kekalahan Arema.
Namun berselang beberapa saat, ada oknum suporter dari arah tribun Selatan memasuki lapangan, dan mendekati beberapa dua pemain Arema.
Hal itu memancing suporter lainnya semakin banyak masuk ke lapangan dari berbagai arah tribun, sehingga membuat kondisi semakin ricuh.
"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka," ungkapnya.
"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat john alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum" tersebut. Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain."
Baca juga: 130 Orang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Ketua PSSI Sulteng Warning Panitia Liga 3
"Di ikuti dengan lempar" berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali.. Ahirnya pemain di giring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib. Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan."
Sayang, menurut pengakuan akun Twitter @RezqiWAhyu_05, aksi suporter yang merangsek ke lapangan dibarengi dengan aksi pengusiran dari aparat keamanan yang dianggapnya terlalu berlebihan.
Dia menurutkan jika aparat keamanan mengusir penonton dengan cara kejam dan sadis. Hal itu yang membuat sejumlah suporter melakukan perlawanan di dalam lapangan.
"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," ungkapnya.
"Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat.. Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif."
"aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan. Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara. Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter."
"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10."
Menurutnya, para suporter yang panik terkena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun. Mereka berlarian ke pintu keluar, namun kesulitan karena pintu keluar sudah sesak dengan suporter lainnya.
Bahkan menurutnya banyak ibu-ibu, wanita, orang tua, dan anak kecil terlihat sesak napas tidak berdaya, karena terkena gas air mata dan berdesakan untuk keluar.
"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata," tuturnya.
"Banyak ibu" wanita" orang tua Dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet."
"Di dalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar. Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata."
"dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata."
"Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali diluar stadion. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan. Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita. Supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah. Batu batako, besi dan bambu berterbangan."
Baca juga: 5 Pemain Bintang Ini Cuma Jadi Penonton di Piala Dunia 2022, Termasuk 2 Striker Liga Inggris
Menurutnya, kejadian kericuhan di Stadion Kanjuruhan membuatnya merasakan titik terendahnya sebagai suporter sepak bola sejak 2007 lalu.
Pemilik akun @RezqiWahyu_05 itu pun mengakui sangat terpukul dengan insiden kericuhan di Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang tersebut.
"Dan selama saya jadi supporter arema... Saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini. Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter. Saya masih belum percaya menyaksikan saudara" saya dengan kondisi seperti ini," tulisnya.
"Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, Disini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi. saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini.. Dan semoga kejadian ini adalah yang terahir di semua cabang olahraga & hiburan, khususnya di sepak bola," pungkasnya.(*)