OPINI

Mutiara di Khatulistiwa dan Munas KAHMI

Bahwa pelaksanaan Munas KAHMI XI harus memberikan benefit kepada daerah dan masyarakat di Palu.

Editor: mahyuddin
handover
Muhammad Andri, Alumni Himpunan Mahasiswa Islam dan Sekretaris Umum BPL HMI Cabang Sigli Aceh Periode 2012-2013 

Muhammad Andri

Alumni Himpunan Mahasiswa Islam dan Sekretaris Umum BPL HMI Cabang Sigli Aceh Periode 2012-2013

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) akan melangsungkan Musyawarah Nasional (Munas) yang ke XI pada tanggal 24 sampai 28 November 2022 di Kota Palu-Sulawesi Tengah.

Dengan mengusung tema "Bangkit, Bersinergi Membangun Negeri Menuju Peradaban Baru". Tentu saja tema ini sangat relevan dengan perkembangan dan semangat kekinian.

Munas merupakan momentum demokrasi organisasi guna memilih dan menentukan Majelis Nasional yang baru.

Di samping itu, juga menjadi sarana bagi KAHMI untuk merespon berbagai dinamika sosial, politik, ekonomi dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk kemajuan organisasi, bangsa dan negara.

Penetapan kota Palu pun sebagai tuan rumah Munas KAHMI XI bukan tanpa sebab, bahwa recovery pascabencana tahun 2018 perihal yang sangat mendasari pelaksanaan Munas KAHMI XI di negeri Mutiara Khatulistiwa (Palu).

Untuk pemilihan presidium Majelis Nasional KAHMI bersifat one vote one delegation, artinya tiap-tiap pengurus Majelis Wilayah dan Daerah memiliki satu suara.

Sedangkan sistem pemilihan presidium Majelis Nasional kali ini  tidak lagi dilakukan secara manual, akan tetapi dilaksanakan melalui sebuah aplikasi e-voting.

Oleh karenanya, sistem e-voting tersebut akan lebih memudahkan dan menghemat waktu pemilihan dan penghitungan suara. Sehingga inovasi ini pun sesuai dengan perkembangan dan budaya organisasi di era digitalisasi.

Untuk peserta Munas, nantinya akan dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai delegasi KAHMI Wilayah dan Daerah di seluruh Indonesia, tidak ketinggalan juga Perwakilan KAHMI di luar negeri.

Dengan kehadiran alumni HMI sebanyak itu, diharapkan memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi di Kota Palu.

Lahirnya KAHMI

KAHMI merupakan panguyuban tempat berhimpunnya alumni Himpunan Mahasiswa Islam. Sejak didirikan di Surakarta pada tanggal 17 September 1966, tentu saja  KAHMI sudah melewati berbagai dinamika internal dan problematika kebangsaan.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran penting dan kontribusi KAHMI dalam mengawal perjalanan bangsa demi terwujudnya cita-cita masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved