PLN Suluttenggo
Pengguna Listrik Hijau PLN Terus Bertambah, Penjualan REC Tembus 13,68 TWh di Semester I 2025
Saat ini permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.
TRIBUNPALU.COM - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan mengakselerasi pemanfaatan listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Hal ini terlihat dari layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) yang terus mengalami pertumbuhan minat.
Pertumbuhannya mencapai 13,68 terrawatt hour (TWh) hingga Juni 2025 atau tumbuh 14 persen dari periode yang sama pada 2024 (Year on Year /YoY).
REC adalah satu instrumen produk hijau inovasi PT PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
Baca juga: Laba PLN Tembus Rp6,64 Triliun di Semester I 2025, Naik 32,8 Persen YoY
Adapun, harga per unit REC atau sebesar 1.000 Kilowatt hour (kWh) hanya Rp35 ribu.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, REC merupakan upaya PLN dalam memberikan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk mendapatkan pasokan listrik hijau yang andal dan terjangkau.
Hadirnya listrik hijau dari PT PLN menjadi dukungan kepada industri dalam memenuhi permintaan pasar akan produk dari sumber listrik yang ramah lingkungan atau bersumber dari EBT.
Pasalnya, saat ini permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.
“PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, sejak diluncurkan pada tahun 2020, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga mencapai 13,68 Terrawatt hour (TWh) pada Juni 2025.
Dia merinci penjualan pada tahun 2021 mecapai 308,610 Megawatt Hour (MWh) dan melonjak signifikan pada 2022 sebesar 1.762.953 MWh.
Kemudian meningkat lebih dari 100 persen pada 2023 atau mencapai 3.543.638 MWh, lalu sebesar 5.382.245 MWh pada 2024, dan sampai dengan semester 1 2025 penjualan REC mencapai 2.689.117 MWh.
Menurutnya, minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC akan terus meningkat pada periode-periode selanjutnya
“Semakin banyak perusahaan, baik dari dalam dan luar negeri yang mempercayakan suplai listrik hijaunya melalui REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh,” paparnya.
Baca juga: YBM dan Srikandi PLN Gorontalo Beri Listrik Gratis ke Panti Asuhan
Darmawan memaparkan saat ini ada 10 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.
Laba PLN Tembus Rp6,64 Triliun di Semester I 2025, Naik 32,8 Persen YoY |
![]() |
---|
Semangat Kemerdekaan, PLN Terangi SDN 13 di Donggala Sulteng dengan Inovasi SuperSun |
![]() |
---|
YBM dan Srikandi PLN Gorontalo Beri Listrik Gratis ke Panti Asuhan |
![]() |
---|
CC PLN 123 Sabet 8 Penghargaan Emas di Ajang Contact Center Internasional |
![]() |
---|
PLN Hadirkan Listrik 24 Jam di Wilayah Terpencil Sigi, 607 KK Nikmati Terang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.